LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Bupati Lombok Tengah (Loteng) HL. Pathul Bahri, di hadapan Direktur Rehabilitasi Penyandang Disabilitas Kementrian Sosial RI Nursyamsu, Kapolda NTB Irjen Pol. Drs. Djoko Poerwanto, Kapolres Loteng Dan Kodim 1620 dan tamu undangan lainnya.
Memaparkan kalau Pemda Loteng sedang berusaha mencetak dokter, dari hasil Shodaqoh. “Alhamdulilah, saat ini kami sedang ikhtiar melahirkan dokter, dari kalangan anak yatim, cerdas dan Hafidz, melalui Shodaqoh dari ASN se Loteng,” katanya, Rabu (31/5).
Kenapa pihak mengatakan demikian, sebab membiayai mereka para calon dokter ini, itu tidak di anggarkan melalui APBD, namun itu hasil kumpulan shodaqoh para ASN di lingkungan Pemda Loteng. Jika demikian, pasti banyak yang bertanya. Jadi begini alurnya, dari ribuan ASN se Loteng Bershodaqoh, setiap bulan menyisihkan gaji mereka sebanyak Rp 5 ribu per bulan.
Dan dalam satu bulan saja, dana yang terkumpul dari hasil Shodaqoh para ASN tersebut mencapai Rp 100 juta, dan jika dikalkulasikan selama 12 Bulan atau satu tahun, dana yang terkumpul sebesar Rp 2, 4 Miliar.
“Shodaqoh ini murni tidak ada unsur paksaan, dan ini keinginan semua ASN, sedangkan untuk ASN yang non Muslim, kita serahkan ke pada diri masing masing,” terangnya.
Selanjutnya, ketika kelak mereka sudah selesai pendidikan dan sudah jadi dokter. Mereka inilah yang akan merawat para anak yatim di Loteng. Sedangkan jumlah anak yatim di Loteng yang tercatat sampai saat ini sebanyak 12. 137 orang.
Ia menambahkan, untuk meraih hasil maksimal, tentunya pemda Loteng telah membentuk yayasan khusus dan sudah menjalin kerjasama dengan kampus terkemuka di dalam Daerah ataupun di luar daerah.
“Di dalam Daerah kita sudah MoU dengan Universitas Mataram dan baru baru ini, pemda juga sudah MoU dengan Kampus Dr. Soetomo,” jelasnya.
Mencetak dokter di season perdana
lanjut ketua DPW Gerindra NTB ini,
berjumlah 10 orang, akan tetapi sesuai hasil kajian dari beberapa tim, baik dari unsur TNI Polri dan Pemda. Ada 19 yang sudah terjaring dan memenuhi syarat, namun karena jatah 10, sehingga 9 orang tersebut tetap di kuliah kan di sejumlah kampus, namun tidak mengambil jurusan kedokteran.
“Yang 10 orang ini kita sedang lakukan Bimbingan Belajar (Bimbel),” cetusnya.
Bukan hanya itu saja lanjut Ketua LPTQ Loteng ini, untuk membantu TNI Polri dalam menjaga Kondusifitas wilayah, Pemda Loteng juga telah membagikan kendaraan Dinas roda dua kepada para kadus.
Selanjutnya kegiatan bansos yang berasal dari Kementerian sosial RI, pihaknya tidak pernah berfikir akan dilakukan di Loteng. Namun pihaknya sangat yakin, apa yang terjadi saat ini, itu semua tidak lepas dari kuasanya Allah, yang telah menggerakkan hati para pejabat di pusat, termasuk bapak Kapolda NTB dan Kapolres Loteng.
“Terimakasih kami sampaikan, atas nama hadam dan pelayan masyarakat Loteng, kami ucapkan banyak terimakasih, semoga ini semua tercatat sebagai amal ibadah,” tutupnya. (nu-01)