LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Musyawarah Rayon Lombok Tengah (Loteng) Ikatan Santri Alumni Salafiyah Syafi’iyah (Iksass) Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo Jawa Timur ke IV di pusatkan di aula kantor Kementerian Agama (Kemenag) Lombok Tengah (Loteng), Sabtu (10/6).
Dalam pidatonya Bupati Lombok Tengah sekaligus Ketua DPC NU Loteng H. Lalu Pathul Bahri mengatakan, akhir akhir ini tingkat kepercayaan masyarakat menyekolahkan anaknya ke Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo Jawa Timur kian meningkat. Hal tersebut dibuktikan dengan semakin banyak santri dan santriwati, setiap tahun yang di lepas, terutama setelah mereka libur panjang.
“Setiap tahun jumlah santri yang kita lepas semakin meningkat, dan kemarin saja lebih dari 2000 santri santriwati kita lepas, bertambahnya jumlah tersebut, ini tentunya tidak lepas dari peran serta para alumni khususnya yang tergabung dalam Iksass Rayon Loteng,” katanya.
Atas kepercayaan tersebut lanjutnya, pihaknya berharap kepada seluruh alumni untuk menjaga sopan santun dan mari tunjukkan adab dan akhlak, layaknya santri di tengah masyarakat. “Jika kepercayaan ini bisa kita jaga apalagi ditingkatkan, saya ndak bisa bayangkan berapa ribu santri santri Loteng, akan bermukim di Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo Jawa Timur,” ujarnya.
Dengan semakin tingginya masyarakat menyekolahkan anaknya di Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo Jawa Timur, pihaknya selaku ketua DPC NU Loteng, mulai berfikir. Untuk membuatkan tempat persinggahan, ketika ada wali santri menjengok anaknya di Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo Jawa Timur.
“Jika dulu kita sudah buatkan rumah singgah di bali, kini saya mulai berfikir untuk membangunkan rumah singgah di sekitar Jawa Timur, mengingat semakin membeludaknya santri masuk di Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo Jawa Timur,” terangnya.
Selanjutnya dalam Musra ini, pihaknya menaruh harapan besar kepada ketua terpilih, untuk terus Berjuang dan menjalankan roda organisasi Iksass, sesuai AD/Art,
Dikatakan, pihaknya selaku ketua NU Loteng tidak pernah menuntut Ilmu dari MI hingga MA, namun saat ini pihaknya adalah wali santri, di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo Jawa Timur.
Untuk di ketahui oleh sekretaris iksass pusat dan pengurus inti lainnya, semenjak bergelut di bidang politik, alhamdulilah nasibnya selalu mujur dan itu semua berkat do’a para alim ulama’ dan perjuangan para nahdiyin NU, termasuk Iksass.
Atas hal itu, pihaknya terus berupaya bagaimana caranya membesarkan NU, termasuk meningkatkan kesejahteraan di Loteng.
Di mana ribuan marbot dari ribuan masjid di Loteng, alhamdulilah sudah diberikan insentif. Dan saat ini Pemda Loteng sudah membangun kerjasama dengan sejumlah universitas negeri, dalam rangka mencetak dokter yang berasal dari para hafidz/zah dari kalangan anak yatim dan orang tidak mampu.
Bupati menambahkan, keberadaan iksass saat ini telah banyak memberikan kontribusi pada daerah, terhadap hal itu, siapapun yang terpilih nanti, mohon kiranya hubungan baik ini tetap terjaga dan di tingkatkan.
Sementara itu sekretaris iksass pusat
Ust Thohari mengatakan, iksass salah satu organisasi yang beda dengan organisasi lainnya. Sebab dalam memilih ketua, tetap mengacu pada AD/Art Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo Jawa Timur dan badan otonomnya sama dengan Ponpes. Hal ini dilakukan guna menjaga keberkahan ilmu yang sudah didapatkan dari para guru.
“Organisasi iksass paling di idolakan oleh kiyai kita, sebab dalam memilih pemimpin beda dengan organisasi lain, kita di daerah hanya mengusulkan dari masing-masing subrayon, nanti yang menentukan siapa yang layak, ada pak kyai kita, yang memiliki kelebihan dan mengetahui mana yang layak jadi ketua iksass,” katanya.
Saat ini, iksass telah tersebar di Nusantara dengan jumlah 41 rayon. Kendati badan otonomnya sama dengan Ponpes, namun iksass diberikan kewenangan penuh dalam mengembangkan organisasi, tentunya sesuai aturan.
“Semoga yang terpilih adalah yang terbaik,” cetusnya.
Sementara itu dalam arahannya, Kepala Kantor Kementerian Agama NTB H. Zamroni Aziz mengatakan, struktur dan anggota pengurus iksass adalah alumni santri, pihaknya yakin mampu menyantrikan orang lain.
Selama ini apapun bentuk kegiatan yang dilakukan oleh organisasi NU, baik di bidang politik, pembangunan ataupun yang lainnya, semua sukses. Dan itu semua tidak lepas dari keberkahan dari para guru dan kiyai. Untuk itu, mari dengan adanya musra ini akan lahir ketua dan pengurus pilihan, sehingga saya NU semakin besar di Nusantara ini. (nu-01)