MATARAM (ntbupdate.com)- Komando Distrik Militer (Kodim) 1620 Lombok Tengah, Letkol Kav Andi Yusuf Kertanegara, saling pukul di lapangan Makorem 162/Wira Bhakti, dengan Sultan salah seorang anggota Korem 162/Wira Bhakti.
Adu pukul tersebut dengan menggunakan kayu rotan dan membentengi diri dengan menggunakan perisai untuk menangkis.
“Kesenian tradisional Presean ini adalah budaya asli masyarakat Suku Sasak yang mempertarungkan dua lelaki bersenjatakan tongkat rotan dan perisai, saya tertarik dengan budaya ini sehingga kami coba,” kata Dandim katanya belum lama ini.
Menurutnya, peresean merupakan satu tradisi permainan diyakini masyarakat sebagai ritual meminta hujan saat tiba musim kemarau panjang, dan ada juga yang mengatakan salah satu bentuk latihan pemuda untuk melatih ketangkasan dan keberaniannya dalam melawan penjajah.
“Namun bagi saya Seni budaya Presean memang sangat memacu adrenalin karena sistim pertarungannya satu lawan satu menjadikan keberanian seorang laki laki berani hadapi tantangan,”ucapnya.
Selain Presean budaya suku Sasak juga banyak terkenal di seluruh pelosok Nusantara seperti upacara Rebo’ Bontong (ritual adat menolak bala) di kecamatan pringabaya, tradisi bau Nyale (Putri Nyale) di Lombok tengah, tradisi Nyongkolan (arak-arakan pengantin) dan lain sebagainya.
“Dan ada juga satu tradisi Sasak yang sangat unik bagi saya yaitu tradisi kawin lari. Disebut kawin lari karena dalam tradisi ini pernikahan Suku Sasak didahului dengan konsep “penculikan,” tandas Dandim. (nu-01)