LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Prahara di tubuh Partai Bulan Bintang (PBB) Lombok Tengah (Loteng), tercium.
Pasalnya satu Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) untuk Daerah Pemilihan (Dapil) 3 Kecamatan Pujut Praya Timur Loteng, resmi mencabut pencalekannya dari partai bergambarkan bulan bintang ini.
Kepada ntbupdate.com Supardi eks bacaleg PBB Dapil 3 mengatakan, pihaknya tadi pagi sudah mencabut berkas pencalekannya lewat PBB.
“Tadi pagi saya cabut berkas pencalekannya lewat PBB, untuk Dapil 3, Kecamatan Pujut Praya Timur,” katanya, Jum’at (23/6).
Pencabutan berkas tersebut dilakukan, sebagai bentuk protes atas ketidaktransparanan pengurus PBB Loteng, dengan di masukkannya saudara Maulidi sebagai Bacaleg dari partai PBB.
“Saya tidak takut bersaing dengan Maulidi yang sekaligus satu desa dengan saya di Desa Bilelando, cuman yang tidak habis pikir kenapa pengurus partai tidak memberitahu kami, sebelum KTA Maulidi di PBB dikeluarkan,” tegasnya.
Malah lanjut pemuda Bilelando ini, informasi Maulidi mengantongi KTA PBB, ia ketahui dari temannya, bukan dari partai. “Apa sih beratnya pengurus partai, dalam hal ini ketua DPC PBB Loteng, bapak Legewarman menginformasikan langsung kepada kami, malah saya dapatkan informasi ini dari temannya pada hari Kamis 22 Juni kemarin,” terangnya.
Ditanya, selain masalah ketidaktransparanan partai apakah ada persoalan permintaan mahar, Supriadi mengaku masalah mahar pengurus partai tidak pernah bahas uang, cuman pihaknya kesal saja, seolah olah dianggap tidak ada dan Maulidi ini adalah bagian dari keluarga besar.
“Sesuai kesepakatan bersama keluarga besar, saya disarankan mengalah kendati sudah duluan mengantongi KTA PBB, sebab Maulidi ini adalah keluarga besar dan tidak mungkin kami harus bertarung dengan keluarga sendiri dalam satu partai,” paparnya.
Sementara itu ketua DPC PBB Loteng Legewarman mengaku, sebelum KTA atas nama Maulidi dikeluarkan, pihaknya sudah menginformasikan secara khusus untuk meminta tanggapanya terkait rencana Maulidi bergabung, dan jawaban saudara Supardi menyambut baik, itu yang ia jadikan dasar menerima Maulidi sebagai bacaleg khususnya di dapil 3.
Sehingga tidak benar apa yang ditudingkan Supardi. “Lewat sambungan seluler oleh pengurus, itu sudah disampaikan terkait bergabungnya Maulidi ke PBB, dan saat itu direspon dengan baik, jadi tidak benar jika kami mengeluarkan KTA tanpa pemberitahuan sebelumnya,” katanya.
Selanjutnya masalah keluarnya Supriadi pasca dikeluarkannya KTA untuk Maulidi, mungkin Supriadi kurang berani bersaing dengan komposisi bacaleg yang terbaru, padahal pihaknya sangat berharap semua bacaleg tidak memilih partner di internal partai, karena kalau bacaleg lemah, maka terancam PBB tidak akan mendapatkan kursi.
“Tujuan kita sama ingin membesarkan partai, jika merasa takut untuk bersaing, lalu dengan siapa kita akan berjuang,” ujarnya.
Apalagi lanjut Bacaleg DPRD tingkat satu ini, pada pileg 2024 mendatang, PBB berkomitmen mengembalikan masa kejayaannya seperti tahun 2004 silam, yang sukses menempatkan kadernya sebagai ketua DPRD Loteng. (nu-01)