Bupati Loteng Buka Diklat Implementasi Kurikulum Merdeka Tingkat PAUD

LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Bupati Lombok Tengah (Loteng) H. Lalu Pathul Bahri membuka Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) kurikulum Merdeka tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Dalam diklat tersebut, diikuti puluhan guru PAUD, yang di pusatkan di TK Negeri 1 Praya Loteng, Senin (26/6).

Hadir Kabid TK PAUD, Ketua Komunitas Guru Penggerak Loteng.

Bupati Loteng H. Lalu Pathul Bahri menjelaskan, program Implementasi Kurikulum Merdeka dirancang untuk mendukung peluncuran kurikulum merdeka melalui kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis bagi pemangku kepentingan yaitu Dinas Pendidikan termasuk Penilik dan Pengawas, UPT Pusat, dan guru guru TK PAUD.

Pelatihan ini bertujuan agar pemangku kepentingan tersebut di atas dapat memahami, pertama, latar belakang, filosofi, dan isi kebijakan penerapan kurikulum merdeka.

Selanjutnya, mengenalkan kebijakan Kurikulum Merdeka serta mengenalkan karakteristik Kurikulum Merdeka secara umum.

Dan memberikan informasi tentang prosedur pendaftaran Implementasi Kurikulum Merdeka. Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum Merdeka, memiliki tujuan utama memberikan pemahaman dan menyamakan persepsi kepada guru mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dan pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM) secara mandiri kepada anak anak.

Dikatakan, Kurikulum Merdeka tidak seperti kurikulum yang telah ada sebelumnya, kurikulum ini dilakukan dalam pembelajaran yang intrakurikuler yang beragam sehingga peserta didik memiliki waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi dikarenakan pembelajaran yang lebih optimal. Dengan adanya kurikulum ini guru dibebaskan untuk memilih perangkat ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik hanya saja jangan karena dibebaskan lalu mendidik anak anak dengan cara yang tidak diajarkan dalam kurikulum merdeka tersebut.

“Saya ingatkan jangan sekali kali kita marahi anak dengan kata kasar dan nada tinggi sebab akan sangat berpengaruh kepada karakteristik anak itu sendiri,” Pinta Bupati.

Pihaknya sangat memahami tugas menjadi guru, lebihnya guru di TK, PAUD tidaklah mudah, butuh kesabaran dan ketekunan dalam mengajarkan anak anak Bapak Ibu guru adalah orang tua kedua dari anak anak didik tersebut yang bertugas menjaga dan mengajarkan anak anak tersebut menjadi cerdas.

“Bapak ibu guru PAUD akan meletakkan pondasi dasar dari pembentukan karakteristik anak itu sendiri,” ujar Bupati.

Menurut Bupati, Kurikulum ini memiliki karakteristik di mana pembelajarannya berbasis proyek untuk pengembangan soft skill, fokus pada materi esensial, fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran, sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numeris.

Kegiatan ini sangat baik sebab dengan meningkatkan SDM Guru dengan memberikan pelatihan maka guru guru akan memahami tugas dan fungsinya sebagai guru sesuai dengan kurikulum merdeka tersebut.
Dengan pelatihan tersebut mulai dari tingkat pemahaman terhadap kurikulum, konsep dan juga tahap implementasinya. Termasuk adanya sebuah praktik nyata yang dilaksanakan oleh guru. Sehingga bukan hanya pengetahuan saja yang menjadi output, namun juga pemahaman aplikatif. “Oleh karena itu saya minta agar peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius” tutupnya.

Sementara itu Ketua Panitia Diklat Implementasi Kurikulum Merdeka PAUD Iin Dwi Astuti, S.Pd mengatakan, kegiatan ini terlaksana dengan swadaya dari seluruh peserta yang berasal dari Gugus di kecamatan Praya. “Pada awalnya kami sempat pesimis dengan respon dari rekan-rekan guru TK kecamatan Praya. Kami khawatir kegiatan ini akan sepi peminat, tapi berkat kerjasama yang baik antara panitia dengan bunda-bunda ketua gugus, kami berhasil menarik minat dan membangkitkan semangat belajar dari rekan-rekan guru TK kecamatan praya. Hingga pada akhirnya, kami dibuat terkejut dengan jumlah peserta yang mendaftar, jumlahnya jauh dari perkiraan kami. Puji syukur ke hadirat Allah SWT” kata I’In.

Mengingat jumlah peserta melebihi 100 orang, maka pelaksanaan pembekalan akan dibagi menjadi beberapa kelas, dimana masing-masing kelas akan dipandu atau didampingi oleh rekan-rekan Guru Penggerak TK. “Saya berharap juga agar peserta serius mengikuti Diklat ini sebab sangat penting bagi anak anak didik kita” harapnya. (nu-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *