LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Setelah menggelinding dan jadi sajian informasi hangat di media masa on-line, terkait pemberitaan diskon terhadap pasien keluarga dari kalangan pejabat, Wartawan dan LSM di RSUD Praya Lombok Tengah (Loteng).
Direktur RSUD Praya dr Mamang Bagiansyah akhirnya angkat bicara, di hadapan sejumlah pentolan wartawan Loteng, Senin (3/7) ia menerangkan, apa yang ia katakan dikiranya tidak di konsumsi menjadi sebuah berita.
Atas hal itu, pihaknya atas nama direktur RSUD Praya, meminta maaf, sebab apa yang telah ia katakan itu telah membuat gaduh. “Saya mohon maaf, saya kira apa yang saya ucapkan tidak di rilis,” katanya.
Selanjutnya nama yang digunakan sebut dengan inisial S dan SH itu, ternyata setelah di telaah bukan dari kalangan wartawan ataupun LSM.
Sedangkan soal pemberian diskon, baginya itu sah sah saja, sebab diatur dalam keputusan Menteri Kesehatan (Menkes) bagi masyarakat umum. Dengan catatan masyarakat tersebut murni tidak mampu dan tidak memiliki BPJS.
“Untuk yang tidak mampu dan tidak memiliki kartu BPJS, harus dibuktikan dengan keterangan tidak mampu dari desa dan Kecamatan, hanya saja aturan tersebut sedang digodok, terutama masalah mekanismenya,” terangnya.
Sementara itu senior wartawan Loteng Lalu Amrillah menerangkan, itu semua timbul akibat ke salah pahaman dan mis komunikasi saja, bahwa tidak ada keistimewaan terhadap wartawan, baginya, semua pelayanan harus diberikan sama entah masyarakat umum, pejabat, LSM maupun wartawan.
“Saya sudah tanyakan soal ada oknum wartawan yang minta diskon atau gratis bayar di rumah sakit dan ternyata tidak ada, jadi sudah clear persoalannya” kata wartawan senior ini.
Bagi Lalu Amrillah, dalam memberikan pelayanan, semua punya hak yang sama tanpa membedakan status pasien. Pihak rumah sakit pun memiliki fungsi sosial dalam pelayanan artinya bahwa berkewajiban membantu masyarakat yang memang tidak memiliki biaya atau kurang mampu dan tak memiliki BPJS.
“Tidak ada yang salah jika ada orang yang meminta keringanan, bahkan itu sedang diatur mekanisme pemberian diskon ataupun berikan keringanan oleh rumah sakit,” paparnya.
Ia berharap agar polemik itu dihentikan di publik, sebab tidak ada yang diistimewakan oleh pihak rumah sakit berdasarkan hasil klarifikasi. “Tadi kami datang bersama para pentolan wartawan ke ruangan pak Direktur, pak Direktur sendiri membeberkan semua dan tidak ada yang diistimewakan, artinya semua di perlakukan sama,” tutupnya. (nu-01)