LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), akhir akhir ini sering di jadikan tempat kegiatan berskala nasional dan internasional.
Kemarin, di Ballroom Raja Hotel Kuta mandalika Kecamatan Pujut Loteng, dijadikan tempat pusat pertemuan para perencana Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI), se Indonesia. Pertemuan para perencana keuangan Kemenag RI tersebut, dibingkai dalam kegiatan koordinasi program dan anggaran Kemenag tahun 2023 dan 2024.
Guna meningkatkan kualitas penyusunan program dan anggaran Kemenag tahun 2024 berbasis data perencanaan.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi NTB H. Zamroni Aziz, S.Hi., MH, Kabag TU H. Fathurrahman, SH, hadir secara daring yang membuka kegiatan langsung dari Arab Saudi Sekretaris Jenderal Kemenag RI Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag, Kepala Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal Kemenag H. Ramadhan Harisman, S.T., M.B.A. Selanjutnya dari Kantor Kemenag RI di Jakarta dan peserta kegiatan berasal dari perwakilan seluruh unit eselon I di pusat serta perwakilan dari 34 Kanwil Kemenag seluruh Indonesia.
Kepala Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal Kemenag RI H. Ramadhan Harisman, S.T., M.B.A dalam laporannya secara daring mengungkapkan, salah satu titik berat dari pelaksanaan tahun 2024 adalah, peningkatan kualitas penyusunan anggaran.
Sehingga nantinya anggaran yang digelontorkan tepat sasaran sesuai peruntukan.
Meningkatkan kualitas penyusunan perencanaan kerja dan anggaran, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan, seperti integrasi belanja pegawai. Melakukan pembenahan tidak hanya dari sisi legal dan aturannya tetapi juga terkait dengan peranan perencanaan, ketepatan dalam sasaran dan akurasi dalam besaran khususnya belanja operasional baik belanja pegawai maupun belanja barang.
“Jika beberapa point di atas dilaksanakan insyaallah, anggaran yang ada kami yakin tepat sasaran sesuai peruntukan,“ Ungkapnya.
Memilih Lombok sebagai lokasi pertemuan para perencana lanjut Kepala Biro ini, pertama menciptakan suasana baru bagi para peserta, mengingat Lombok saat ini selalu dijadikan pusat kegiatan berskala nasional hingga internasional.
Sehingga perlu juga kegiatan Nasional Kemenag RI, dilakukan di luar pulau Jawa, seperti di Lombok ini.
“Mudah-mudahan ini bisa memberi suasana baru kepada temen- temen dan menghasilkan perencanaan yang tepat sesuai peruntukan,” harapnya.
Dikatakan, di bulan Juli ini biasanya sudah terjadwal untuk menerima pagu anggaran dan langsung dituangkan ke dalam RKAKL. Dan kesibukan setelah kegiatan koordinasi ini baik eselon I dan tingkat kanwil akan semakin meningkat.
“Saya juga berharap, setelah perencanaan ini selesai para eselon I ataupun kanwil Kemenag se Indonesia, mengeksekusinya dengan baik, guna mendukung program pemerintah melalui Kemenag RI,” pintanya.
Sementara itu Sekretaris Jenderal Kemenag RI Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag langsung dari Saudi Arabia, menyambut baik kegiatan koordinasi perencanaan.
“ Saya menyambut kegiatan koordinasi ini, karena koordinasi menjadi bagian penting dalam mengkonsolidasikan berbagai isu dan program, sehingga ini bisa ter komunikasi, terkonsolidasi dengan sangat baik. Saya rasa tanpa koordinasi ini pelaksanaan program dan anggaran ini tentu akan menjadi hambatan. Oleh karena ini, ini memiliki makna sebagai kegiatan yang sangat penting bahkan sebagai bagian dari persiapan penyusunan RKAKL tahun 2024. Dalam rangka mencapai tujuan yang terkandung dalam rencana strategis Kementerian Agama dan RPTJM tahun 2020 – 2024,”Ungkapnya panjang
Ia menegaskan, tahun 2024 merupakan tahun terakhir dari RPTJMN. RPJPN 2024 dan pasca ini akan memasuki babak baru dalam konteks RPJMN.
Sebab hasil ini, menjadi tolak penentuan keberhasilan perencanaan jangka panjang dan jangka panjang nasional, ditentukan oleh tahun terakhir dalam revisi RPJM. Penentuan terakhir sebagai babak final tahun terakhir, maka semua persiapan, semua perencanaan yang akan dilakukan akan sangat menentukan bagi keberhasilan dari perencanaan.
Pertemuan koordinasi ini, tentunya memiliki makna yang sangat siginifikan dalam konteks koordinasi, khususnya di Kemenag.
“Selamat bekerja, semoga apa yang kita lakukan saat ini tercatat sebagai amal ibadah kita dan para peserta harus mengikuti kegiatan ini sampai tuntas,” tutupnya.(nu-01)