LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Tanpa dasar hukum yang jelas dan sosialisasi sebelumnya, berdalih menyemarakkan HUT RI ke 78, Pemerintah Kecamatan (Pemcam) Janapria Lombok Tengah (Loteng), diduga melakukan Pungutan Liar (Pungli).
Dalam melaksanakan aksinya, diduga Pemcam memanfaatkan jasa para Pol PP, menyasar para pengusaha pengusaha besar di sekitar Kecamatan Janapria, seperti pengusaha kandang ayam potong, Kios, toko dan heler.
“Khusus kantong kantong yang gemuk, seperti pengusaha kandang ayam potong, Kios, toko dan heler, di duga Pemcam Janapria memerintahkan Pol PP untuk berkeliling, dan meminta sama sama Rp 200, dengan dalih menyemarakkan HUT RI ke 78,” Kata Kang Hakim selaku ketua Aliansi Masyarakat Peduli Desa (AMPD) Kecamatan Janapria Loteng, Ahad (16/7).
Anehnya lanjut aktivis muda Kecamatan Janapria ini, bagi pengusaha Kios, toko, kandang ayam potong dan heler, apabila tidak memberikan uang partisipasi, di ancam ijinnya akan di cabut. “Kan tidak menarik jika seperti ini caranya, kecuali ada surat yang di layangkan, sesuai hasil kesepakatan bersama panitia 17 San, tapi ini malah tanpa surat Pol PP keliling, menggasak kantong kantong pengusaha,” kesalnya
Tidak hanya itu saja, semua sekolah ataupun madrasah swasta se Kecamatan Janapria, juga tidak luput di pungut dan pungutan untuk sekolah dan madrasah bervariasi.
“Saya kurang tau persis kisaran pungutan untuk sekolah dan madrasah, yang jelas lembaga pendidikan juga ikut di pungut, tapi untuk lembaga pendidikan bukan Pol PP, tapi dari unsur kecamatan,” terangnya.
Selanjutnya untuk para Kepala Desa dan instansi lain di kenakan sama sama Rp 500.000 “Semakin besar dugaan bahwa uang uang tersebut masuk kantong orang-orang elit di lingkungan Pemcam Janapria, sebab itu tidak ada dasar hukum, apalagi surat edaran,” jelasnya lagi.
Dijelaskan juga bahwa beberapa kali perayaan 17 Agustus, tidak ada kegiatan apapun yang digelar oleh panitia dalam rangka memeriahkan HUT RI, kecuali Apel Bendera.
Sedangkan untuk gerak jalan sendiri, seperti yang sama sama kita ketahui, untuk snack air dan yang lainnya, itu ditanggung oleh masing masing penanggung jawab atau lembaga bersangkutan.
Lalu, yang jadi pertanyaan, untuk biaya apa uang uang yang di pungut tersebut. “Jangan jangan, uang uang tersebut masuk kantong dan untuk memuluskan niatnya ini, mereka beralasan semarakkan HUT RI,” tegasnya.
Menanggapi hal tersebut Camat Janapria Loteng Samsun Rijal, S.IP sampai berita ini di muat, belum memberikan tanggapan, baik via Telephone WhatsApp ataupun pertanyaan via teks. (nu-01)