Dikbud Loteng Turun Lakukan Mediasi di SDN 4 Darek

Terkait kisruh mutiara yang dibuang

LOMBOK TENGAH (ntnupdate.com)- Munculnya petisi penolakan para wali siswa di SDN 4 atas penempatan Pak Mardah sebagai kepala di SDN 4 Darek Kecamatan Praya Barat Daya Lombok Tengah (Loteng). Dan menginginkan agar PLT sebelumnya atas nama Dinde Fitriani di tetapkan sebagai kepala definitif.

Menyikapi hal tersebut, akhirnya memantik perhatian Kepala Dinas Pendidikan ndan Kebudayaan (Dikbud) Loteng, langsung turun ke SDN 4 Darek Loteng dan bertemu langsung untuk melakukan mediasi dengan para wali siswa.

Ketua Komite SDN 4 Loteng H. Humaidi mengatakan, keberadaan Dinde Fitriani, selama menjabat sebagai PLT di SDN 4 Darek, telah banyak menunjukkan kemajuannya.

Salah satunya mampu menanamkan nilai nilai kedisiplinan kepada anak, termasuk yang dulunya, setiap penerimaan siswa baru, tidak pernah sampai di angka 10 orang dan masih banyak lagi perubahan yang berhasil di tunjukkan sama ibu Dinde Fitriani ini.

Dan semenjak ibu Dinde Fitriani menjadi PLT, perubahan signifikan terjadi dan di setiap penerimaan siswa baru, tembus sampai 16.

“Keberhasilan ini sangat kita kagumi, sehingga kami bersama wali siswa menjadikan ibu Dinde Fitriani, jadi Mutiara dan agen perubahan,” katanya, Senin (24/7).

Selanjutnya adanya petisi yang dibuat wali siswa, yang ingin mencabut anak anaknya. Pihaknya selaku ketua Komite berharap, kepala Dinas Dikbud Loteng, untuk memikirkannya.

Selanjutnya kepada para wali siswa, mohon jangan ambil keputusan terlalu cepat mengambil keputusan menarik anak didik.

Sebab merintis SDN 4 Darek ini sudah lama diperjuangkan, sebab jika sampai di tarik, ini artinya kita sedang meruntuhkan perjuangan yang sudah kita lakukan. “InsyaAllah di depan kita ada bapak Kadis Dikbud Loteng, kami yakin beliau lebih mengerti dengan tuntutan kita dan prestasi ibu Dinde Fitriani ini,” ujarnya.

Sementara itu wali siswa Hanafi mengaku, pihaknya secara tidak langsung merasakan dan menikmati perubahan di SDN 4 Darek ini.

Namun perubahan itu ia rasakan lewat anaknya sendiri, dimana sebelumnya anaknya tidak pernah buru buru berangkat sekolah dan tidak disiplin, namun sekarang malah pihaknya selaku orang tua melihat langsung bagaimana semangat anaknya berangkat sekolah.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Loteng Dra. J. Lalu Idham Halid, mengakui sosok ibu Dinde Fitriani, dan sosok beliau memang luar biasa, mulai dari ide hingga actionnya.

“Jangankan di sekolah ini, di program inovasi saja, ibu Dinde Fitriani telah banyak menelurkan inovasi dan itu saya sendiri merasakan itu,” katanya.

Selanjutnya masalah mutasi, tahun ini memang cukup banyak yang diangkat, sebab banyak sekolah dasar yang di isi plt.

“Untuk SD saja ada 156 kasek yang dilantik dan jika ada kurang puas mohon untuk bersabar,” ungkapnya.

Dikatakan, dalam proses mutasi, bukan hanya tanggung jawab Dinas Dikbud saja, namun banyak pihak yang memberikan pertimbangan dan persyaratan yang harus di penuhi.

“Mulai dari Korwil di Kecamatan juga kita libatkan, termasuk di Kabupaten juga ada tim dan itu jadi pertimbangan kami mengangkat kepala yang dilantik,” bebernya.

Diakuinya, semasih jadi asisten 3 pemda Loteng, SDN 4 Darek ini pernah ditawarkan jadi kantor camat Praya Barat Daya dan kantor camat jadi pusat pasar.

Penawaran tersebut, mengingat keberadaan SDN 4 Darek saat itu muridnya tidak ada. Namun alhamdulilah berkat kerjasama Ketua Komite bersama anggota, sekolah dan wali siswa, SDN 4 yang begitu mau mati, kini sudah hidup kembali dan alhamdulilah siswanya sangat banyak.

“Kami juga sangat berterima kasih kepada Ketua komite dan ibu Dinde Fitriani, yang telah membangun kerjasama yang baik, dan mampu membuat perubahan besar di SDN 4 Darek,” ujarnya.

Ia menambahkan, terkait perpindahan ibu Dinde Fitriani, sebenarnya hanya sebentar, sebab kepala yang dilantik Pak Mardah, akan pensiun Desember dan pihaknya berjanji akan menarik ibu Dinde Fitriani jadi kasek di SDN 4 Darek.

“Usulan wali siswa ini, nanti saya akan sampaikan ke bkpp, mudah mudahan usulannya ini diterima, sebab SK belum diterbitkan, hanya sekedar sudah di bacakan,” tutupnya.

Sementara itu korwil Dikbud Kecamatan Praya Barat Daya H. Genap mengaku, ada beberapa alasan kenapa ibu Dinde Fitriani dipindahkan. Pertama di nilai memiliki kemampuan lebih, sehingga kemajuan di SDN 4 Darek, itu perlu ditularkan di sekolah lain yang masih dinilai kurang.

Selanjutnya, ibu Dinde Fitriani akan ditarik lagi ke SDN 4 Darek, mengingat kepala yang dilantik kemarin, bulan Desember ini akan pensiun. “Keputusan ini diambil dari hasil musyawarah kami, bersama pengawas,” katanya.

Selanjutnya ibu ini adalah PNS, secara aturan dan sumpah jabatan, PNS siap ditempatkan di manapun, namun ketika di lapangan seperti ini kondisinya, tentunya itu akan jadi pertimbangan selanjutnya.

Atas pernyataan Korwil tersebut langsung dikecam wali siswa. Dengan nada tegas Nardi mengatakan, jika itu alasan bapak, pihaknya bersama para wali siswa menolak.

Sebab pihaknya tidak menginginkan anak anak kami di sini dijadikan bahan percobaan. “Apapun alasannya kami tak Terima, apalagi anak anak kami ini dijadikan percobaan,” Katanya.

Semestinya lanjut Nardi, ketika bapak bapak menilai hasil ibu Dinde Fitriani ini baik, kenapa tidak dipertahankan dan SDN 4 ini bisa dijadikan pilot projects sekolah lain, terutama di Desa Darek umumnya di Kecamatan Praya Barat Daya.

“Bapak bapak sudah mengakui hasil Ibu Dinde Fitriani, mestinya itu kita jaga sama sama, kita support lagi untuk lebih baik, siapa tau nanti dari hasil Ibu Dinde Fitriani SDN 4 Darek, jadi pilot project sekolah dasar di Desa Darek pada khususnya, umumnya di Kecamatan Praya Barat daya, bukan sebaliknya di pindahkan ke sekolah lain untuk coba coba,” kesalnya. “Yang jelas sampai seterusnya, ibu Dinde Fitriani harus tetap jadi kepala di SDN 4 Darek, mengingat hasilnya sudah kita nikmati,” tutupnya. (nu-01)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *