LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Setelah lama diimpikan, pembangunan jembatan penghubung antara dua Desa di Dua Kecamatan, yakni Desa Kidang Kecamatan Praya Timur dan Desa Bangket Parak Kecamatan Pujut Lombok Tengah (Loteng), akhirnya terwujud.
Tidak main main, anggaran pembangunan dasarnya saja, menelan anggaran Rp 2,671.164.000, pembangunan dasar jembatan tersebut, di kerjakan CV. Vathir Lestari.
“Bagaimana tidak menghabiskan anggaran miliaran untuk pembangunan dasar jembatan ini, habis kedalamannya saja sampai 15 hingga 16 meter,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) Massadri Zulkarnaen, Selasa (25/7).
Konstruksi bangunan dasarnya, full beton, mengingat lokasi tempat pembangunan jembatan ini sangat dalam dan bertebing, sehingga konstruksi bangunan dasarnya benar benar harus kuat.
Selanjutnya panjang jembatan sekitar 40 meter dengan lebar 4,5. Sedangkan pembangunan dasar jembatan tersebut, dikerjakan selama 180 hari sesuai hitungan kalender, dari tanggal 4 Juli.
Selanjutnya sumber angggaran berasal dari Alokasi Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Ia menambahkan, setelah pembangunan dasarnya atau pondasinya ini selesai, baru akan di pikirkan kelanjutannya. “Nanti kita lihat anggaran di cermin selanjutnya,” ujarnya.
Dijelaskan, dalam proses lelang tidak banyak yang ikut mendaftar, apakah di sebabkan lokasinya yang dalam atau apa.
Yang jelas saat proses lelang, hanya tiga CV yang mendaftar dan pendaftar pertama yang menang tender, yakni CV Vathir Lestari.
Ia menambahkan, dibangunnya jembatan ini, sesuai informasi yang ia terima. Masyarakat di dua Desa di dua Kecamatan, yakni Desa Kidang Kecamatan Praya Timur dengan Desa Bangket Parak Kecamatan Pujut.
Ketika akan melakukan interaksi sosial atau yang lainnya, harus berputar arah melewati Desa Marong Kecamatan Praya Timur. Padahal lokasi yang digunakan tuju sangat dekat, namun karena tidak ada akses, sehingga masyarakat harus mengambil akses cukup jauh, baru sampai di tujuannya.
Dengan adanya bangunan Jembatan ini, nantinya masyarakat bisa melakukan interaksi sosial atau yang lainnya. “Ketika masyarakat akan melakukan interaksi ke Desa Kidang atau ke Bangket Parak, membutuhkan waktu ber jam jam, dan ketika besok jembatan ini jadi, hanya hitungan menit sudah sampai tujuan,” tutupnya. (nu-01)