LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Ada pemandangan cukup unik dalam pelaksanaan program Rahman Rahim Day tahun 1445 Hijriyah, yang di selenggarakan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng).
Pasalnya jika pada pelaksanaan sebelumnya, hanya di isi dengan santunan ribuan anak yatim piatu. Namun kini ditambah para hafiz/ah, yang masuk jadi calon Dokter, dapat porsi istimewa. Kini impian para hafizh menjadi seorang dokter terwujud.
Lima orang dari 19 orang dinyatakan lulus di Universitas Mataram (Unram). Mereka resmi menjadi mahasiswa di fakultas kedokteran Universitas ternama di NTB ini.
Lima calon dokter tersebut, menandatangani perjanjian kuliah dengan Pemda Loteng, melalui Yayasan Peduli Yatim Tersenyum.
Salah satu butir perjanjian tersebut adalah dilarang menikah saat menjalani kuliah atau sebelum selesai kuliah.
Jika melanggar maka orang tua yang bersangkutan ataupun mahasiswa itu wajib mengembalikan seluruh biaya yang sudah dikeluarkan oleh Yayasan.
Penandatanganan perjanjian oleh mahasiswa kedokteran jalur Tahfidz, disaksikan Bupati dan Wakil Bupati, Sekda, Forkopimda, seluruh kepala OPD, Ketua MUI, Komisioner BAZNAS dan seluruh Camat se Loteng dan orang tua masing-masing.
Bupati Loteng H. Lalu Pathul Bahri, SIP, M.AP mengatakan, kegiatan Rahman Rahim Day ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah sebagai bentuk silaturahmi antara anak anak yatim-piatu dengan pemerintah daerah dan jajaran.
Hanya saja, di hari Asyura ini programnya ditambah dengan penandatanganan perjanjian para calon dokter, jalur tahfidz.
“Kita sama sama berharap kegiatan ini mendapat barokah dari Allah SWT sebab do’a do’a anak yatim-piatu dan para hafizh, diijabah oleh Allah SWT,” terang ketua DPW Gerinda NTB ini, Jum’at (28/7).
Mengutip sebuah hadits riwayat ibnu abbas, bahwa rasulullah pernah bersabda yang artinya, ”dan barang siapa yang membelaikan tangannya pada rambut (kepala) anak yatim di hari ‘asyura, maka Allah akan mengangkat derajat orang tersebut, untuk satu helai rambut satu derajat. dan barang siapa memberikan (makan dan minum) untuk berbuka bagi orang mukmin pada malam ‘asyura, maka orang tersebut seperti memberikan makanan kepada seluruh umat muhammad saw dalam keadaan kenyang semuanya.
Belaian rambut pada hadits di atas kata Bupati merupakan kata majaz atau kata kiasan, yang merupakan kasih sayang. kasih sayang yang bukan hanya diwujudkan dengan belaian rambut belaka, tapi bagaimana mengurus anak yatim dengan baik yang diikuti dengan pemberian santunan untuk pendidikan, sandang, pangan dan lain sebagainya.
Bupati menegaskan bahwa saat ini ada 5 Tahfiz dinyatakan lolos seleksi kedokteran di Unram. Masih ada sisa yang belum dan diharapkan nanti dapat lolos di Universitas Islam Al Azhar Mataram.
Berikut lima nama Tahfiz yang dinyatakan lulus seleksi kedokteran di Unram, Mar’atun Sulha asal Gerantung Kecamatan Praya Tengah. Esa Hawayani asal Kelurahan Praya. Baiq Nur Latifazahrah Desa Pengembur Kecamatan Pujut, Fatmah Pepekat Banyu Urip Kecamatan Praya Barat dan L. Andika Fathul Mubarok Desa Batu Tulis Kecamatan Jonggat.
“Mereka para calon dokter ini, nantinya kita harapkan sebagai tim medis mengurus semua pengobatan bagi para anak yatim yang jumlahnya ribuan orang di Loteng,” tutupnya. (nu-01)