September Menag Lantik 2302 Relawan, Kanwil Kemenag NTB Lakukan Pembinaan

LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Dipastikan pada Bulan September 2023 Menteri Agama Bapak H. Yaqut Cholil Qoumas, bakal hadir di NTB, guna melantik 2302 Relawan Moderasi Beragama.

Menuju acara puncak, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) NTB, Sebarkan para jajarannya di 10 Kabupaten Kota se NTB, untuk melakukan pembinaan.

Sedangkan pak Kanwil Kemenag sendiri, memilih Kabupaten Loteng sebagai lokasi pembinaan.

Kepala Kanwil Kemenag NTB, H. Zamroni Aziz, mengatakan, menuju acara puncak pembinaan Relawan Moderasi Beragama oleh pak menteri Agama. Pihaknya telah memerintah semua jajarannya untuk melakukan pembinaan di 10 Kabupaten Kota se NTB, sedangkan dirinya memilih Loteng, jadi lokasi pembinaan.

“Kami di Kanwil Kemenag NTB, sudah bagi bagi tugas untuk melakukan pembinaan, dan saya sendiri memilih Loteng sebagai tempat pembinaan untuk relawan moderasi beragama,” terangnya belum lama ini.

Di Loteng sendiri, jumlah relawan moderasi beragama, sebanyak 280 orang, sedangkan se NTB sebanyak 2302. Adapun unsur-unsur di dalam
relawan moderasi beragama, terdiri dari Tokoh Agama (Toga) Tokoh Masyarakat (Toma), penyuluh dan guru.

“Membentuk relawan moderasi beragama, kanwil sendiri sudah melakukan koordinasi dengan Danrem 162 Wira Bhakti dan Kapolda NTB, relawan moderasi beragama ini, tersebar se-Provinsi NTB,” terangnya.

Dijelaskan, mereka para relawan ditingkat desa terdiri dari para penyuluh agama. Mereka akan bekerja sama dengan TNI-Polri yaitu Babinsa dan Babinkamtibmas dalam memberi penyuluhan akan pentingnya sikap toleransi dan kebhinekaan di tengah masyarakat.

Penguatan semangat toleransi dalam kehidupan beragama, berlandaskan kebhinekaan harus di tanamkan dalam diri masing-masing. Dengan tujuan, agar tercipta kehidupan bermasyarakat, berbangsa serta bernegara yang toleran, rukun dan harmonis.

“Komitmen bersama dalam menjaga toleransi beragama, harus kita tanamkan, sehingga kami telah bekerjasama dengan aparat TNI Polri dalam mensukseskan program relawan moderasi beragama ini,” tegasnya.

Mantan Kanmenag Loteng ini menjabarkan, ada tiga hal penting kenapa program ini dilahirkan, Pertama, memperkuat komitmen kebangsaan untuk merawat kebhinekaan yang menjadi anugerah terbesar, bangsa Indonesia.

Kedua, mengukuhkan gerakan moderasi bergama, untuk seluruh umat beragama, guna mewujudkan kehidupan sosial, yang rukun dan harmonis.

Ketiga, menghindari segala bentuk ujaran kebencian, berita bohong atau hoax dan tindakan yang dapat mengakibatkan terpecah belah kehidupan sosial.

“Kita bersama sama memerangi hal hal yang berbau sara, sehingga masyarakat NTB tetap hidup rukun dan damai, sehingga kita butuh kebersamaan, jika kita sudah bersama InsyaAllah kita akan semakin kuat dan tidak mudah terprovokasi oleh berita hoax,” tutupnya. (nu-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *