MATARAM (ntbupdate.com)- Di acara Reunian SMAN 1 (Smansa) Mataram, catatkan sejarah baru, para alumninya mampu menjawab semua paradigma yang berkembang di tengah masyarakat. Di mana banyak yang mengatakan beda pilihan, bikin hubungan semakin rentan.
Paradigma terbantahkan, ketika para alumni smansa Mataram mengadakan reunian di Nostalgic Eatery & Coffee Mataram belum lama ini.
Sekitar 50 para alumni ikut ambil bagian di acara keakraban, dari 50 para alumni tersebut, tidak sedikit mereka para alumni sebagai Caleg dari Parpol berbeda hadir dan mereka seolah olah bukan seorang politikus yang beda partai.
Terlihat mereka melepaskan rasa rindu bahagia, sambil menikmati hidangan, sesekali mereka saling menceritakan pengalaman semasa duduk dibangku sekolah.
Tersirat, bahwa demokrasi sejatinya adalah pesta rakyat, perbedaan pilihan jangan membuat hubungan harmonis semakin pecah.
“Esensinya kita berkumpul disini untuk kebersamaan. Demokrasi, pemilu ini kan pesta. Jadi perbedaan pilihan jangan sampai membuat hubungan tidak harmonis, gontok-gontokan apalagi perpecahan,” kata mantan Managing Director The Mandalika I Wayan Karioka.
Karioka merupakan alumni SMANSA yang maju sebagai Caleg DPR RI dari Partai Gerindra untuk Dapil NTB II Pulau Lombok.
Selain Karioka, dua Caleg alumni SMANSA lainnya yang hadir ialah H Lalu Wildan, Caleg DPR RI dari Partai Demokrat untuk Dapil NTB II Pulau Lombok, dan H Lalu Bayu Windya Caleg DPRD NTB untuk Dapil Kota Mataram.
Karioka menyampaikan, dirinya memutuskan maju ke Pileg 2024 agar bisa berkiprah dan berkontribusi lebih banyak bagi masyarakat dan daerah khususnya Lombok NTB.
Pengalaman dan kiprahnya di sektor pariwisata selama ini adalah salah satu modal yang ditawarkan. Sektor ini juga yang akan disuarakan dan diperjuangkan ketika diberi amanah duduk di DPR RI kelak.
“Saya sangat setuju dengan kebijakan pemerintah yang menjadikan Lombok sebagai destinasi wisata superioritas, dan Pemda pun konsepnya selaras bahwa Lombok adalah destinasi wisata, baik di Mandalika, Gili dan lainnya. Nah secara politik ini juga harus terus didukung dari pusat. Harus pentahelix mengembangkan pariwisata ini,” katanya.
Karioka mengaku memutuskan terjun ke politik agar bisa berbuat lebih banyak untuk Lombok.
“Intinya saya ingin berkontribusi dalam pengembangan daerah Lombok. Melalui jalur politik di DPR tentu akan lebih banyak yang bisa kita lakukan, tentu saja dengan prinsip-prinsip demokrasi dengan melihat perbedaan pilihan itu bukan permusuhan tapi saling mengisi dan sarana merekatkan hubungan silaturahmi,” katanya.
Dalam sambutannya, Caleg DPR RI dari Partai Demokrat, H Lalu Wildan mengatakan, dirinya maju tak lain untuk mendedikasikan waktu bagi masyarakat khususnya Lombok, NTB.
Lebih dari 30 tahun berkarir di birokrasi pusat, Lalu Wildan mengaku ada cukup banyak keresahan-keresahan masyarakat yang dirasakan. Baik saat dirinya bersentuhan dengan khalayak, maupun saat berdiskusi dengan cukup banyak pihak.
“Saya menangkap masih ada keresahan-keresahan. Karena itu saya mencoba, perlu ada upaya, karena keresahan itu harus kita menjawabnya,” katanya.
Pengalaman selama 30 tahun berkiprah di pusat di beberapa Kementerian dan Lembaga, adalah modal luar biasa yang bisa memikat publik pemilih untuk Lalu Wildan.
“Selama 30 tahun berkarir di birokrat pusat, saya sering ketemu anggota DPR, MPR. Sekarang banyak adik-adik yunior saya di posisi Dirjen dan sebagainya, kalau ini bisa disinergikan tentu akan sangat bermanfaat untuk Lombok,” ujarnya.
Tak banyak yang dijanjikan Lalu Wildan, namun ia menegaskan memilihnya Lombok tidak akan rugi.
“Saya hanya bisa tawarkan diri, kalau kalian pilih saya, Insha Allah saya ada manfaatnya bagi kalian. Lombok akan rugi kalau tidak pilih saya. Insha Allah saya akan amanah,” tukasnya.
Unik dan menarik, karena dalam reunian bertema Strategi Caleg Alumni SMANSA Menuju Pemilu 2024, ini para Caleg berbeda Parpol tetap mengedepankan semangat kebersamaan. Tak masalah dengan perbedaan pilihan.
Kegiatan juga dihadiri alumni SMANSA yang pernah menjabat di KPU Provinsi NTB dan Bawaslu NTB.
Mantan Sekretaris KPU Provinsi NTB, H Chairul Mahsul dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan alumni SMANSA.
“Sebagai sesama alumni SMANSA, saya rasa kegiatan ini sangat positif. Apalagi sifatnya ini kan sosialisasi. Sosialisasi boleh, asal jangan kampanye,” kata Chairul Mahsul sambil berseloroh.
Ia juga memaparkan sosialisasi singkat tentang pemetaan politik di NTB.
Sementara itu, owner Nostalgic Eatery & Coffee yang juga alumni SMANSA, H Yayat mengatakan, reunian tersebut menunjukan bahwa perbedaan partai dan pilihan tak harus sampai menimbulkan sekat dalam hubungan silaturahim.
“Pesan yang tersirat dalam kegiatan teman alumni SMANSA ini kan sederhananya tidak usah terlalu fanatik terhadap Parpol tapi pilihlah yang kita kenal. Pilih teman kita yang bisa menyalurkan aspirasi kita,” katanya.
Kegiatan penuh keakraban tersebut ditutup dengan foto bersama, memupus kekakuan politik antar Caleg antar Parpol. (nu-01)