LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Sebanyak 78 Mahasiswa Mahasiswi Lansia dari Sekolah Lansia Anggrek Desa Nyerot Kecamatan Jonggat Lombok Tengah (Loteng), masa pendidikannya sudah selesai.
Selesainya pendidikan di tandai dengan dilakukan prosesi wisuda. Pelaksanaan Wisuda di pusatkan di gedung PKK pendopo Bupati Loteng, dan langsung dilakukan Bupati, Sabtu (2/9).
Hadir Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi NTB, Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua GOW dan sejumlah Kepala Dinas Pemkab Loteng.
Ketua Pokja BANLAK HAMLAH BKKBN Perwakilan Provinsi NTB Mia Oktora,S.Sos, MM dalam laporannya mengatakan, Sekolah Lansia minimal punya satu sekolah setiap Kabupaten sesuai dengan permintaan pemerintah Pusat karena itu, Sekolah Lansia Anggrek ini dibentuk dan pertama di Provinsi NTB.
Tujuannya adalah untuk pembelajaran bagi lansia, untuk mewujudkan Lansia yang smart, mandiri aktif dan bermartabat, dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan dapat berkehidupan sosial yang baik.
Menurut Oktaria, pendaftar awalnya sebanyak 75 orang tetapi bertambah tiga orang menjadi 78 orang dengan rincian perempuan 65 orang dan laki 13 orang dengan usia termuda 53 tahun dan tertua 86 tahun.
Dalam perjalanannya Satu orang meninggal dunia namun diganti istrinya karena merasakan manfaatnya selama sekolah.
Jenjang pendidikan adalah S1 atau
Standar Satu dengan 12 kali pertemuan dan 12 Kurikulum. Selama menempuh pendidikan, tingkat kehadiran mahasiswa dan mahasiswi 80 persen sehingga 78 Mahasiswa dan mahasiswi Sekolah Lansia Anggrek dinyatakan lulus semua.
Adapun pembagian dengan predikat coumlaud 17 orang, memuaskan 61 orang dan baik 4 orang. Sementara Dosen Pengajar terdiri dari Ketua PKK, Camat Jonggat, Dosen Yarsi Mataram, konselor PPKS Kencana Emas, RSUD Provinsi, Widiaswara, dan lainnya.
Salah seorang Mahasiswa Rahmat dalam penyampaian kesan pesannya mengatakan, selama bersekolah dia sangat bahagia. Dia bersyukur atas kehadiran sekolah ini karena bermanfaat baginya. Hal yang penting dari sekolah itu adalah ikatan silaturahmi.
“Kami menerima pelajaran dan ilmu yang sangat bermanfaat dari semua dosen. Hal yang membuat kami faham dan jati diri kami sebagai Lansia. Terima kasih kepada sekolah, kader dan dosen yang telah membimbing kami sampai selesai. Pesan saya kepada Dosen saat memberikan pelajaran dimana pun berada, niatkan hati untuk ibadah,” ujarnya.
TPKK Baiq Nurul Aini Pathul Bahri, mengatakan Sekolah Lansia Anggrek ini di launching 6 Maret 2023. Apresiasi setinggi tingginya kepada BKKBN Provinsi NTB, Pemkab Lombok Tengah atas supportnya sehingga bisa melaksanakan wisuda seperti sekarang ini.
Sekolah ini sebagai pilot proyek untuk mengatasi berbagai permasalahan lansia. Sekarang ini Lansia seperti tidak memiliki jaminan hari tua, jaminan kesehatan semoga Istri Bupati itu berharap agar sama sama berkomitmen memperhatikan lansia ini. Moto Sehat aktif mandiri, Tangguh dan smart. Ini kata Nurul sebagai ajang silaturahmi juga sebagai tempat untuk wawasan dan bersenang-senang bagi wisudawan. “Terima kasih kepada dosen dan pengelola yang telah memberikan pembelajaran bagi mereka. Meskipun langkah tidak lagi tegak, tidak lagi cantik dan cakep namun semangat untuk bersekolah sangat tinggi” jelasnya.
Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi NTB DR L. Makrifudin, M.Si mengatakan kegiatan wisuda ini adalah yang pertama’di Provinsi NTB dari sekolah lansia Anggrek. Kenapa ini jadi program BKKBN ?, karena jumlah Lansia terus meningkat. Yang namanya lansia perlu banyak perhatian, Lansia terus bergerak, secara otak dan otot. Apabila tak bergerak maka akan muncul penyakit kekurangan masa otot dan ini bisa memunculkan penyakit lain, karena itu dia berharap Lansia menjadi smart, aktif dan mandiri, sehat dan tangguh.
“Kita miliki 2 sekolah lansia yakni di Monjok Mataram dan di Nyerot semua lulus. Saya berharap setelah ini berkahir silaturahmi tetapi kita akan rancang Standar 2 (S2), S3. Kami tak berharap setelah wisuda ini lalu bubar tidak ada kumpul kumpul lagi, harus terus bersilaturahmi dengan diskusi, ngobrol bareng” ujarnya. “Berdasarkan penilaian 1 dari 4 penduduk di Indonesia adalah Lansia pada 2045 nanti. Usia boleh senja tetapi semangat harus tetap muda” tambahnya.
Sementara itu Bupati Loteng H. Lalu. Pathul Bahri SIP, M.AP, mengapresiasi wisudawan wisudawati yang masih semangat dan gigih untuk bersekolah meskipun usia sudah tidak lagi muda sebab menuntut ilmu itu tidak pernah berhenti. Dari 78 wisudawan dan wisudawati itu 70 persen adalah perempuan, usia harapan hidup perempuan itu lebih banyak dibandingkan laki laki. “Kepada para pengelola dan Dosen saya sampaikan ucapan terimakasih yang telah penuh kesabaran membimbing mengajarkan Lansia hingga selesai” ucapnya.
Bupati sendiri mengaku kaget mendengar ada Wisuda Lansia, ini bagi Bupati adalah yang pertama kali dalam sejarah. “Saya kaget mendengar lansia diwisuda, sebenarnya saya ada acara lain namun saya wakilkan demi ibu ibu bapak kita yang lansia sesuai perintah Allah untuk memuliakan orang tua, orang yang berilmu atau guru. Artinya betapa mulianya para orang tua dan guru guru kita,” jelasnya.
Untuk itu perlu diapresiasi karena itu Bupati meminta Kepala Sekolah atau pengelola untuk menemuinya di Kantor Bupati. “Kepala Sekolah atau pengelola, besok ke kantor, mau tidak mau harus dibantu, kita berikan Hibah,” ungkapnya.
Bagi Bupati menuntut ilmu tidak mengenal usia. Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak karena itu dia berharap sekolah lansia ini tidak hanya ada di Kecamatan Jonggat saja tetapi juga di kecamatan lain di Loteng.
Pada kegiatan itu, para Lansia itu menunjukkan kebolehannya seperti menyanyi mengaji ataupun berpuisi. Tidak sedikit dari mereka yang jalannya tertatih-tatih, bungkuk dan harus dituntun. (nu-01)