LOMBOK TIMUR (ntbupdate.com)- Kapolres Lombok Timur AKBP Hery Indra Cahyono, di daulat langsung oleh Kapolda NTB, menghadiri acara Adzikrol Hauliyah Ma’had Darul Qur’an Wal Hadist Al Majidiyah Asy’fiiyah NW, di Pondok Pesantren (Ponpes), Syaikh Zainuddin Anjani Kecamatan Suralaga Lombok Timur, ke 58, Ahad (3/9)
Kapolres Lombok Timur AKBP Hery Indra Cahyono mengaku bangga dan takjub melihat, banyaknya para Thullab/bat baru dan Mutakharijin/jat, memadati lapangan Ponpes Syaikh Zainuddin NW Anjani Kecamatan Suralaga Lombok Timur.
Kebanggaan ini lahir, sebab pihaknya serasa sedang duduk di tengah para ahli surga. Selanjutnya, kepada para santri yang tamat, pihaknya berharap nanti di tengah masyarakat, mampu sebagai lampu penerang dalam membantu pemerintah, khususnya kepolisian dalam rangka menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di tempatnya masing-masing.
Sebab menciptakan keamanan butuh kebersamaan, terutama para ahli agama yang nantinya sebagai lampu penerang di tengah masyarakat.
“Kita butuh kebersamaan dan semangat bersama, dalam menjaga NKRI, para ahli agama juga punya peran penting di tengah masyarakat, dalam membantu kepolisian menjaga keamanan di tengah masyarakat,” katanya.
Selamat dan sukses pihaknya ucapkan kepada para Mutakharijin/jat yang tamat, semoga ilmu yang pernah didapatkan, bisa di amalkan di tengah masyarakat.
Selanjutnya kepada para Thullab/bat baru, silahkan jaga amanah orang tua, yang telah menaruh harapan besar jadi aset agama dan negara di masa mendatang. Silahkan belajar, ikuti seluruh aturan yang sudah di tetapkan, InsyaAllah apa yang menjadi cita cita pasti terwujud.
“Jaga amanah orang tua, ikuti seluruh aturan, InsyaAllah saya yakin apa yang menjadi harapan dan cita cita pasti terwujud, sebab keberkahan itu pasti datang jika kita bisa jaga amanah orang tua dan ikuti aturan,” paparnya.
Catatan ntbupdate.com, adapun jumlah Thullab/bat baru sebanyak 1.675 orang. Sedangkan Mutakharijin/jat angkatan 58 berjumlah 1.132 orang.
Sebelum menjadi Thullab, proses cukuran selalu dilakukan, sebab ini adalah tradisi yang ditinggalkan oleh Pendiri Ma’had DQH NW Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, sejak awal berdirinya Ma’had. Hal ini dimaksudkan supaya thullab baru yang akan belajar di Ma’had ini harus bersih mulai dari lahir dan bathin.
Terlihat dari Angkatan pertama hingga tahun ini, yakni angkatan ke 58 berkumpul melepaskan rasa bahagia dengan para Mutakharijin/jat. Termasuk para Mutakharijin/jat bisa bertemu langsung dengan para masyayikh. (nu-01)