HK. Lalu Winengan: Polisi Jangan Malas Mengusut Tuntas Bisnis FEC

LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Pernyataan Dosen sekaligus mentor Future E-Commerce (FEC) Shopping Indonesia yang sudah menyebar, itu bisa dijadikan bukti, kepolisian untuk mengusut tuntas, guna menyelamatkan kerugian masyarakat NTB, yang konon jumlahnya milyaran rupiah.

“Video pernyataan pak dosen sekaligus mentor FEC Lalu Damarwulan, itu bisa dijadikan bukti untuk mengusut kasus FEC, jadi saya minta aparat kepolisian jangan malas mengusut bisnis bodong yang telah merugikan 80 ribu masyarakat NTB, dengan kerugian miliyar rupiah,” tegas HK. Lalu Winengan di bandara Bizam, Kamis (14/9)

Mengusut FEC yang jelas tidak mengantongi ijin, harus di tuntaskan sampai akar akarnya, sebab pihaknya yakin cabang FEC ini pasti masih ada dan itu harus diwaspadai pergerakannya.

“Ini baru satu yang muncul, saya khawatir cabangnya masih ada dan itu harus kita waspadai, sehingga saya berharap kasus ini harus tuntas,” sambungnya.

Selanjutnya, dalam video pengakuan dari bapak dosen atau mentornya, seharusnya polisi bergerak cepat, mengamankan aset aset yang sudah disebutkan. Tentunya jika itu benar, jika sang dosen berbohong, silahkan di proses sesuai aturan.

Selanjutnya kepada masyarakat, atas kejadian tersebut pihaknya berharap, itu dijadikan pelajaran berharga, untuk tidak cepat percaya atas iming iming di luar akal sehat.

Sebab biasanya, suatu bisnis yang menawarkan investasi muluk muluk, itu dustanya lebih banyak dari pada benarnya, termasuk investasi FEC ini.

Sebelumnya kasat Reskrim Polres Loteng Iptu Hizkia Siagian mengatakan, aset bos FEC ini dibidik untuk menjadi barang bukti.

“Kami akan sita hasil keuntungan FEC itu sebagai barang bukti. Kami sudah turun sebelum masuk laporan bersama otoritas jasa keuangan (OJK) ke kantor FEC di Desa Penujak,” jelasnya sesuai yang dikutip di TribunLombok.

Korban FEC sudah melapor dengan nilai kerugian Rp 300 juta.

Dari laporan tersebut, pihaknya bakal mendalami sejauh mana peran dari terlapor dan keuntungannya dari FEC

“Mentor atau tutor berpeluang dipidana. Kami akan lihat peran masing-masing serta keuntungannya,” sebutnya

Hizkia mengungkapkan, Kasus ini menjadi atensi khusus kepolisian.

Pihaknya bakal mengejar pelaku utama meski berada di luar negeri sekali pun.

“Silakan korban yang lain melapor juga untuk memudahkan kami menemukan titik terang. Makin banyak pelapor, kian banyak barang bukti yang dikumpulkan,” terang Hizkia. (nu-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *