LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Memasuki hari ke 60, pelaku penusukan hingga mengakibatkan nyawa Lapur alias Amaq Alus melayang, sampai saat ini pelakunya belum ditangkap.
Lambannya proses penangkapan tersebut, mengakibatkan warga Desa Segala Anyar Kecamatan Pujut Lombok Tengah (Loteng), khususnya keluarga korban, melakukan istigosah dan memblokade jalan Bay pas, serta mengancam akan golput dalam Pileg dan Pilpres 14 February mendatang.
“Dulu saat kami melapor, bapak Kapolres berjanji akan menangkap pelaku pembunuhan itu 1×24 jam, tapi ternyata belum dibuktikan sampai hari ini dan hari ini perjalanan kasus tersebut sudah 60 hari lamanya, jika aparat kepolisian tidak mampu menangkap pelakunya sebelum pileg dan Pilpres, kami tidak akan memberikan hak pilih alias golput,” Tegas Abdussyakur, keluarga korban pembunuhan, Ahad (4/2).
Sementara itu ketua KPU Loteng Hendri Harliawan saat di konfirmasi mengaku, informasi terkait ancaman keluarga korban pembunuhan di Desa Segala Anyar, tidak akan memberikan hak pilihnya, sampai saat ini belum ia ketahui dan saat ini pihaknya masih di Jakarta.
“Saya masih di Jakarta pak, jadi saya belum tahu informasi itu, baik di media masa ataupun melalui informasi yang lain,” katanya.
Andainya itu benar lanjutnya, pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian, Kepala Desa Segala Anyar, Camat Pujut, Pemda Loteng dan beberapa unsur lainnya. “Kami akan segera berkoordinasi dengan aparat dan Pemda Loteng, termasuk dengan Kepala Desa dan Camat, pesta demokrasi 14 February mendatang, kita harus sama sama sukseskan,” serunya.
Sementara itu Kepala Desa Segala Anyar Kecamatan Pujut Loteng Ahmad Zaini mengatakan, pernyataan ancaman golput itu di ucapkan saat keluarga korban di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dan itu baginya sah sah saja sebagai bentuk pelampiasan dan menutut keadilan.
Tapi sebagai warga negara, agenda demokrasi 14 February harus dihormati, sebab itu agenda negara yang tidak boleh ada yang menghalangi. Artinya pelaksanaan pesta demokrasi khususnya di Desa Segala Anyar wajib dan harus di sukseskan.
“Isu golput sudah saya klarifikasi, jika ada yang menyuarakan golput, itu urusan personal atau pribadi dan itu tidak terakomodir alias tidak ada yang diintimidasi untuk golput,” tegasnya
Sebagai bentuk mensukseskan pesta demokrasi tersebut, dari 11 TPS di Desa Segala Anyar, semua sudah siap untuk mensukseskannya. Selanjutnya petugas PPK ataupun PPS, pemerintah Desa Segala Anyar, mendukung para petugas untuk melayangkan surat panggilan.
“Surat pemanggilan pencoblosan, petugas tetap akan turun, persoalan apakah akan datang ke TPS atau tidak, itu urusan pribadi, tapi yang jelas kami tetap akan meminta kepada masyarakat untuk mensukseskan program negara ini,” katanya.
Ia menambahkan, soal aksi tadi pagi, sebelumnya keluarga korban sudah mendatangi Polda untuk menanyakan sejauh mana proses kasus pembunuhan tersebut, termasuk kegiatan tadi pagi juga sudah berkoordinasi dengan aparat.
Sejauh ini apa yang menjadi tuntutan masyarakat sudah ditindaklanjuti, cuman ada beberapa hal yang tidak harus dipublikasikan ke publik. Dan pihak keluarga korban juga sudah diantarkan surat pemberitahuan, kalau apa yang di laporkan tersebut sudah naik status dari penyelidikan ke penyidikan.
“Saya yakin aparat punya cara tersendiri mengungkapkan siapa pelaku pembunuhan tersebut, cuman mari kita bersabar sebab kasus tersebut sudah ditindaklanjuti dan kasus tersebut sudah naik dari Penyelidikan ke penyidikan,” ungkapnya.
Selanjutnya atas nama pemerintah Desa Segala Anyar, berharap aparat kepolisian segera mengungkap siapa pelaku Pembunuhan tersebut, agar masyarakat Segala Anyar nyaman dan aman.
“Atas nama pemerintah Desa Segala Anyar, berharap penuh kasus ini segera dituntaskan, biar masyarakat kami aman dan nyaman,” tutupnya. (nu-01)