Lombok Tengah (ntbupdate.com)- Gempa berkekuatan Magnitudo 7, 2 terjadi di SMKN 2 Praya Tengah Kecamatan Praya Tengah Lombok Tengah (Loteng) sekitar pukul 9. 30.
Hal tersebut sontak membuat para siswa dan guru berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri. Gempa tersebut, membuat Tiga siswa dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif, mengingat Tiga orang siswa tersebut, terkena benda tumpul.
Pantauan ntbupdate.com, siswa yang asik belajar berhamburan keluar dari kelasnya, termasuk para guru, penjaga sekolah dan security. Mereka berkumpul di satu titik yaitu di halaman sekolah setempat, untuk menyelamatkan diri masing-masing.
Pecahnya aktivitas belajar tersebut, di sebabkan gempa berkekuatan 7, 2, namun sayangnya itu hanya simulasi guna memberikan pelajaran kepada siswa, tata cara melakukan penyelamatan ketika musibah gempa terjadi
Dalam simulasi tersebut, pihak SMKN 2 Praya Tengah, melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Loteng.
Kepala BPDB Loteng H. Ridwan Ma’ruf mengatakan, gempa salah satu musibah yang tidak bisa diprediksikan, sehingga hal tersebut perlu diberikan pemahaman, bagimana tata cara melakukan penyelamatan ketika terjadi hal hal yang tak diharapkan, termasuk musibah gempa.
“Saya sangat salut atas kesigapan pihak SMKN 2 Praya Tengah, yang memberikan pemahaman kepada siswanya, akan bagaimana caranya menyelamatkan diri ketika musibah terjadi,” katanya Sabtu (5/10).
Dalam simulasi tersebut lanjut mantan Camat Praya ini, pihaknya memberikan pemahaman bagaimana caranya menyelamatkan diri ketika terjadinya gempa.
Pertama, hindari kepanikan dan cobalah untuk tenang. Apabila sedang terjadi gempa bumi, cobalah untuk menjaga diri agar tetap tenang. Dengan memiliki sikap yang tenang, kita dapat berpikir lebih jernih terkait tindakan apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkan diri. Kemudian ikutilah instruksi evakuasi dari para petugas berwenang.
Dua, segeralah keluar dari bangunan
Jika memungkinkan, cobalah segera keluar dari bangunan rumah atau gedung ketika terjadi gempa bumi. Apabila hendak keluar dari rumah atau gedung, jangan lupa perhatikan kemungkinan pecahan-pecahan benda seperti kaca, genteng, maupun material lainnya, agar dapat keluar dengan selamat.
Tiga, gunakanlah tangga darurat
untuk melakukan evakuasi saat hendak keluar dari bangunan. Hindari menggunakan elevator atau lift. Jangan berlari saat menuruni tangga, karena dapat meningkatkan risiko terjatuh ketika sedang berupaya menyelamatkan diri.
Empat, jangan menggunakan Lift
Gempa bumi dapat berpotensi membuat kita terjebak di dalam lift. Jika sedang berada di dalam lift, tekan lah semua tombol atau gunakan interphone agar tersambung dengan panggilan kepada pengelola gedung.
Lima Berlindung lah dari Runtuhan di Dalam Gedung. Jika sedang berada di dalam gedung, berlindung lah di bawah meja guna menghindari berbagai benda yang mungkin dapat jatuh dan menimpa tubuh, seperti atap, lampu, atau benda-benda berbahaya lainnya.
“Karena adik adik masih duduk di sekolah, silahkan berlindung di meja untuk menyelamatkan diri,” tuturnya.
Enam, Tindakan yang Perlu Dilakukan di Area Terbuka. Jika sedang berada di area terbuka, hindari berdiri di dekat pohon, tiang, ataupun sumber listrik, hingga gedung-gedung yang mungkin bisa roboh. Jangan lupa perhatikan tempat saat sedang berpijak. Jika terdapat retakan pada tanah yang sedang kita pijak, segeralah menjauh dan cari tempat aman.
Tujuh, Tindakan yang Perlu Dilakukan Saat di Dalam Mobil. Jika sedang terjadi gempa, segeralah berhenti di kiri bahu jalan. Kemudian segeralah turun serta menjauh dari mobil dan carilah tempat yang aman.
Delapan, Tindakan yang Perlu Dilakukan Saat Berada di Pantai. Jika terjadi gempa bumi, segeralah menjauh dari bibir pantai dan pergilah ke tempat yang lebih tinggi. Ikuti arahan petugas dan waspadalah terhadap risiko tsunami setelah terjadi gempa Bumi tindakan yang Perlu Dilakukan
Dan terakhir jika Saat Berada di Area Pegunungan. Hindarilah daerah-daerah yang berpotensi longsor.
“Semoga apa yang telah kita berikan, anak anak kita dan para guru bisa memahaminya, namun kita tetap berdo’a agar musibah gempa tidak terjadi,” harapnya.
Sementara itu Kepala SMKN 2 Praya Tengah H. Zainuddin mengatakan, simulasi ini sengaja dilakukan, dengan mengundang pihak BPDB Loteng, guna merespon terjadinya bencana, khususnya di zona sekolah.
Apalagi beberapa tahun lalu, Lombok secara umum pernah mengalami musibah gempa. Hal tersebut patut dijadikan pelajaran untuk melakukan kesiapan, apabila musibah gempa terjadi, siswa paling tidak tau cara untuk menyelamatkan diri.
Selain itu, di beberapa Media Sosial mengabarkan terjadinya gempa termasuk cara menyelamatkan diri. Hari ini siswa langsung diajarkan, bagaimana cara dan langkah penyelamatan diri. “Yang jelas, simulasi ini, salah satu langkah sekolah untuk bisa merespon apabila terjadinya gempa, kita bisa menyelamatkan diri,” tutupnya. (nu-01).