LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- H. Fadlah Warga Desa Langko Kecamatan Janapria Lombok Tengah (Loteng), akhirnya melayangkan pengaduan ke Polsek Janapria. Setelah dirinya di duga di bogem dan di cekik oleh Kariadi warga Desa Langko Kecamatan Janapria, Sabtu lalu.
Tidak Terima atas perlakuan Kariadi, malam nya langsung mendatangi Polsek Janapria guna mengadukan perbuatan Kariadi dan pada siangnya, Senin (13/11) Penyidik Polsek Janapria langsung memanggil korban atau pelapor, untuk selanjutnya dilakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
“Benar dik, laporannya sudah langsung ditangani dan hari ini korban sekaligus pelapor di BAP oleh penyidik dan kasus ini kita atensi,” kata Kapolsek Janapria IPTU I Wayan Kariana, Senin (13/11).
Yang di laporkan ini lanjutnya, setelah menelaah laporan H. Fadlah, ternyata pelakunya juga sebelumnya masuk daftar nama nama yang pernah berkasus dalam pengerusakan SMAN 1 Janapria. “Nama yang di laporkan Fadlah ini, ternyata namanya sama dengan salah satu pelaku pengerusakan di SMAN 1 Janapria beberapa pekan lalu,” jelasnya.
Dikatakan, Polsek Janapria selalu memberikan pengayoman dan perlindungan terdepan kepada masyarakat. Artinya setiap ada laporan ataupun pengaduan yang masuk, langsung ditangani, termasuk pengaduan yang di masukkan H. Fadlah ini.
“Korban kan sudah di BAP tadi pagi sama penyidik, sekarang tinggal kita lanjutkan ke penyelidikan,” ujarnya.
Sementara itu di halaman Polsek Janapria usai di BAP, H. Fadlah mengaku, atas kejadian tersebut dirinya dan keluarganya, merasa terancam. Apalagi pada malam Ahad 11 November 2023, teman teman atau geng Kariadi datang ke rumah, dengan kata kata kotor sembari menantang. Namun pihaknya tidak meladeni, sebab Indonesia adalah negara hukum dan pasti pengaduan yang sudah dilayangkan ke Polsek, wajib ditindaklanjuti.
“Kami percaya, aparat pasti menindaklanjuti pengaduannya, sebab saya tau Indonesia negara hukum, sehingga saya tidak mau meladeni mereka kayak ke kanak kanakan,” katanya.
Dikatakan, adapun kronologis kejadiannya, secara kebetulan ada proyek pembukaan jalan baru program Dinas Pertanian dan perkebunan NTB, senilai Rp 186 juta di Dusun Jebak langko Desa Langko Kecamatan Janapria Loteng.
Saat itu pihaknya bersama kadus dan tokoh, meminta agar masyarakat setempat yang mengerjakannya. Sesuai hasil kesepakatan bersama, akhirnya bersama kadus, keinginan masyarakat di sampaikan ke pak Kades. Dengan alasan untuk bisa difasilitasi ke pengawas pelaksana.
Di mana pihak masyarakat menawarkan per kubik Rp 130, seperti harga pembangunan proyek proyek yang lain. Namun pihak pengawas menawarkan per kubik Rp 110. Karena terlalu rendah sehingga pihaknya bersama kadus minta difasilitasi kades.
Pada Sore Sabtu 11 November, kades bersama terlapor ke lokasi, dan kembali pihaknya meminta agar proyek ini melibatkan masyarakat setempat.
Saat itu kades bilang, kan sudah dengan nilai Rp 110, jika tidak diterima ia sudah kata kades, masih buntu Sudirman masyarakat setempat, kembali meminta agar pak kades menjembatani biar pengawas libatkan masyarakat setempat, namun kades tidak menggubris.
Di saat masih alot membahasnya, tiba tiba Kariadi langsung bicara dengan nada tinggi dan berkata dengan bahasa kotor.
“Saya ndak enak sebutkan bahasa kotor yang dikeluarkan Kariadi, sebab saya tidak terbiasa mengucapkan itu, tapi yang jelas bahasa itu sangat nakjis,” paparnya.
Tidak sampai di sana, Kariadi langsung bugem pipinya dan mencekik lehernya, sehingga mengakibatkan memar di leher bekas cekikan. “Banyak saksi yang melihatnya dan saya sudah visum dan menyerahkan ke aparat,” tuturnya.
Para saksi saat itu langsung melerai dan pihaknya meninggalkan tempat bersama para saksi, lalu Kariadi menyalakan motornya dan mengejar dirinya seolah olah mau menabrak dirinya, namun alhamdulilah untung dirinya menghindar. “Saya butuh keadilan, mudah mudahan apa yang dialaminya segera di proses dan pelaku di tahan,” pintanya. (nu-01).