Loteng Sukses Menekan Penyakit Fisik Buruk, Kemenkes Berikan Penghargaan

LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Tidak ada usaha yang mengkhianati hasil, setelah berjibaku bersama lintas program, lintas sektor, organisasi profesi kesehatan, elemen masyarakat dan dukungan Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Lombok Tengah (Loteng), sukses menekan penyakit Frambusia.

Sukses menekan penyakit Frambusia tersebut, akhirnya Loteng meraih penghargaan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Budi G. Sadikin dan di terima langsung Bupati Loteng H. Lalu Pathul Bahri, di Grand Ballroom Hotel Sahid Jakarta, saat acara Peringatan Hari Neglected Tropical Diseases (NTDs) atau Penyakit Tropis Terabaikan Sedunia tahun 2024, Sabtu lalu.

Saat menerima penghargaan tersebut orang nomor satu di Loteng ini, di dampingi Kepala Dinas Kesehatan Dr. Suardi dan Kabid P3KL Putra Wangsa, MPH.

Bupati Loteng H. Lalu Pathul Bahri mengaku bersyukur dan m ngicapkan banyak terimakasih, khususnya kepada masyarakat Loteng, yang telah ikut membantu program Pemda Loteng, melalui dinas kesehatan, dalam menurunkan penyakit Frambusia.

“Piagam penghargaan ini adalah milik masyarakat Loteng, sebab atas kesadaran masyarakat, Alhamdulillah semua program Pemda Loteng melalui dinas kesehatan dalam menurunkan penyakit Frambusia berhasil,” katanya, Kamis (7/3).

Dikatakan, Pemda Loteng merupakan salah satu dari 99 Kabupaten Se-Indonesia yang meraih penghargaan dari Kemenkes RI.
“Penyakit Frambusia adalah penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum Pertenue. Biasanya melanda negara-negara tropis yang mempunyai sanitasi buruk, dimana dapat menular melalui cairan dan kulit yang terluka. Resiko terburuk akibat penyakit kulit ini adalah penampilan fisik atau gangguan sosialisasi,” terang ketua DPW Gerindra NTB yang biasa di sapa Miq Hul.

Selanjutnya, pihaknya juga mengucapkan banyak terima kepada Dinas Kesehatan Loteng, yang telah sukses membangun kekompakan bersama jajarannya, bersama para Tenaga Kesehatan (Nakes), di 29 Puskesmas yang tersebar di 12 Kecamatan.

Atas kekompakan tersebut pula, Alhamdulillah berhasil menekan munculnya penyakit tersebut selama sekian puluh tahun.

“Alhamdulillah berkat upaya yang dilakukan secara sungguh-sungguh secara bersama baik lintas program, lintas sektor, organisasi profesi kesehatan, elemen masyarakat dan dukungan Dinas Kesehatan Provinsi NTB, kita sukses menekan penyakit mematikan tersebut,” ujarnya.

Atas kesuksesan ini, Loteng telah menambah sederetan prestasi di bidang kesehatan dari pemerintah pusat.

Setelah sebelumnya di tahun 2023 Loteng telah meraih STBM 5 PILAR, yang berimplikasi terhadap Loteng Bebas Frambusia. “Kami berharap prestasi diawal tahun ini, jadi pintu pembuka bagi SKPD yang lain untuk terus berbenah dan mengejar target, agar deretan prestasi kita ukir lagi,” harapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Loteng Dr. Suardi, mengaku optimis untuk terus mempertahankan Loteng Bebas Frambusia, untuk tahun-tahun yang akan datang dengan upaya-upaya pencegahan yang strategis.

“Kami di jajaran dinas kesehatan, mendukung penuh program pemerintah pusat bebas dari frambusia tahun 2027,” katanya.

Adapun langkah yang sudah dilakukan lanjut doktor ini, pihaknya terus menanamkan sinergitas di internal jajaran kesehatan, termasuk menggerakkan seluruh pemangku kepentingan untuk membangun kerjasama yang baik, demi suksesnya Indonesia Bebas Frambusia tahun 2027.

Atas keberhasilan ini, pihaknya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Bupati/Wabup Loteng yang selalu mendukung dan memotivasi semua OPD, sebagai khodam untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Di bidang kesehatan sendiri lanjutnya, beliau berdua benar benar khodam is the best, dan terbukti dengan menyekolahkan gratis anak yatim tahfiz Qur’an untuk menjadi dokter dalam menyiapkan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan, Universal Health Coverage (UHC).

Selanjutnya membangun sarana Puskesmas, rehabilitasi Pustu dan Polindes dalam mendorong peningkatan status Puskesmas Kopang menjadi Rumah Sakit Pratama.

Bukan hanya itu saja, keberadaan RSUD terus di bina agar naik status dari type C menjadi Rumah Sakit type B, dengan harapan akses pelayanan rujukan cepat terlayani, terjangkau dan kualitas pelayanan semakin baik yang pada akhirnya derajat kesehatan masyarakat semakin meningkat menuju Loteng Bersatu Jaya. (nu-01).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *