MATARAM (ntbupdate.com)- Aksi Tolak Hak Angket jadi trending topik media sosial di Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Dalam unggan media sosial, tidak sedikit masyarakat menolak hak angket pemilu presiden dilakukan DPR RI, pasalnya masyarakat menilai pemilu presiden sudah berjalan aman, damai dan sukses.
Solidaritas Pemuda Bali- Lombok misalnya, mereka menggelar Aksi Damai Menolak Hak Angket, dengan cara memasang spanduk di jalanan dan pager rumah masyarakat.
Di mana dalam spanduk tersebut bertuliskan “Solidaritas Pemuda Bali-Lombok pemilu damai, menolak hak angket, sukseskan pemilu damai 2024, pelaksanaan pemilihan presiden 2024 sudah berjalan aman dan damai”
Koordinator aksi I Made Gunarsa mengatakan, pelaksanaan pemilu sudah berjalan sesuai tahapan dan terselenggara dengan sukses, aman dan damai.
Sehingga pihaknya menilai, isu adanya hak angket di DPR RI, ini bisa melahirkan perpecahan di tengah masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya yang tergabung dalam solidaritas Pemuda Bali-Lombok, menolak dilakukannya hak angket.
“Tahapan pemilu sudah selesai dan berjalan sukses aman dan damai, oleh karenanya kami dari asosiasi Pemuda Bali-Lombok menolak adanya hak angket di tubuh DPR RI,” katanya kemarin
Sebagai bentuk penolakan lanjutnya, pihaknya yang tergabung dalam solidaritas pemuda Bali-Lombok, telah melakukan pemasangan spanduk yang bertuliskan solidaritas Pemuda Bali-Lombok Peduli Pemilu Damai dan menolak hak angket.
“Bersama Pemuda Bali-Lombok, kami telah membentangkan spanduk di jalanan bertuliskan “Menolak Hak Angket Sukseskan Pemilu Damai 2024, pelaksanaan pemilihan presiden 2024 telah berjalan aman dan damai,”,” paparnya.
Senada dikatakan I Wayan Parianta, aksi damai dan menolak hak angket ini, di ikuti 34 orang.
Diakuinya, hak angket yang akan dilakukan DPR RI itu masih sebatas isu, dan isu tersebut ternyata telah melahirkan perpecahan dan kerisauan serta kekhawatiran di tengah masyarakat, oleh karena itu, pihaknya atas nama solidaritas Pemuda Bali-Lombok menggelar aksi pemilu damai dan menolak hak angket.
“Mohon ini jadi atensi, sebatas isu saja ketentraman kami sudah terganggu, jadi mohon hak angket tersebut dibatalkan, sebab proses pemilu sudah selesai,” katanya.
Aksi damai ini dilakukan, sebab pihaknya tidak menginginkan gegara politik yang melahirkan hak angket, dapat memecah belah bangsa dan negara dan hasil pemilu tidak perlu di debatkan lagi.
Selanjutnya, kepada para pakar politik di parlemen, pihaknya meminta untuk menghormati keputusan KPU, guna mewujudkan Pemilu 2024 yang aman dan damai.
“Kami sengaja membuat spanduk dengan melakukan deklarasi menolak hak angket, karena dapat memecah belah Bangsa dan Negara,” ujarnya.
Selanjutnya, pihaknya juga mendorong para tokoh politik koalisi Pemerintahan di NTB melaksanakan kontra Opini terhadap Para Oposisi dengan terus menyuarakan narasi positif.
Pertama, hasil pemilu tidak perlu diperdebatkan, Dua , Hak angket untuk menanggapi kecurangan Pemilu tidak tepat, Kecurangan masalah Pemilu harusnya diselesaikan melalui Ranah Hukum, Bukan Ranah Politik.
Tiga, Hak angket hanya menghasilkan perpecahan bangsa dan Negara. Empat Apresiasi terhadap kinerja KPU dan Bawaslu dan menebar spanduk dengan diksi dan Hastag #Tolakhakangket# di titik-titik lokasi strategis
” Tindak lanjut dari kegiatan aksi ini, kami akan membuat Flyer/Meme untuk menyuarakan kelompok ant Hak Angket,” tutupnya. (nu-01).