Bahan Baku Tepung Tapioka Sudah Ada di Lombok

LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Hayi salah seorang masyarakat asal Dusun Pengenem Desa Aik Bukak Kecamatan Batukliang Lombok Tengah (Loteng), sebelumnya sudah memulai bisnis tepung tapioka. Tidak main main, dalam menjalankan bisnis ini, Hayi telah mampu membuka lapangan pekerjaan dan merekrut tenaga kerja cukup banyak.

“Dengan alat dan sarana prasarana seadanya, bapak Hayi ini telah mampu membuka lapangan  pekerjaan sendiri dengan tenaga kerja cukup banyak, selama tiga hari saja bapak Hayi membutuhkan 10 ton bahan baku dan bahannya sudah ada di Lombok,” Tutur Kabid Industri pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian Loteng Baiq Yuliana Sapriani, saat bersama dengan petani Tapioka Jum’at (29/3).

Dari 10 ton tersebut lanjutnya, sehari saja Hayi membutuhkan 7 Kwintal.

“Dari cerita beliau kala itu, sampai sampai tidak mampu memenuhi pasaran, di sebabkan fasilitasnya minim, akhirnya saya tertarik dan mencoba untuk mengusulkan ada pabrik tapioka dibangun di Loteng dan Alhamdulillah saat ini Pabrik tepung tapioka, dibangun di Dusun Pancor Dao, Desa Aik Darek Kecamatan Batukliang Loteng. Pembangunan pabrik tepung tersebut di anggarkan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pusat, dengan nilai anggaran Rp 9 M, yang bersumber dari DAK pusat dan sekarang Alhamdulillah sudah selesai dibangun dan pak Hayi siap memenuhi semua bahan baku,” bebernya panjang

Untuk bahan baku sendiri, khusus di Lombok lebih dari 50 hektar sudah ada, dari 50 hektar tersebut, ada di Desa Tanak Beak, Lantan Kecamatan Batukliang Utara, selanjutnya ada di Pringgarata dan di Aik Bukak Kecamatan Batukliang Utara.

Bukan hanya itu saja di Kabupaten Lombok Utara sudah ada 200 Hektar, termasuk di Lombok Timur 200 Hektar juga. “Yang jelas, untuk bahan baku menyambut beroperasinya pabrik tepung tapioka yang saat ini pengerjaannya sudah selesai, bahan bakunya sudah tersedia di dalam daerah, dan pemesanan paling banyak rata rata dari kalangan pebisnis bakso, kanji Untuk kue, dan  industri olahan pangan,” tuturnya.

Bukan hanya itu saja, untuk pasaran sendiri sesuai data dan permintaan yang masuk ke bapak Hayi, Kabupaten Sumbawa dan Dompu paling banyak dan malah di luar daerah juga sudah ada yang memasukkan permohonan pemesanan.

“Insyaallah pabriknya setelah lebaran sudah di resmikan dan pak Hayi siap bergabung bersama Pemda Loteng,” paparnya.

Adapun jenis bahan baku yang dibutuhkan lanjut ibu Kabid yang idenya tak habis ini, jenis varietas singkong sekoci ini memang belum ada di Lombok, namun apabila dibandingkan jenis varietas singkong lokal varietas sekoci/singkong putih lebih banyak menghasilkan sari Pati dari singkong itu dan singkong itu sudah ada di Lombok dan sudah dibuktikan kualitas pati sari nya.

“Soal bahan baku, insyaallah kami jamin Ndak akan sampai kita cari ke luar daerah,” tutupnya.

“Sudah ada anggaran Rp 100 juta untuk pembelian bibit di tahun ini,” sebut Kepala Bappeda Loteng Lalu Wiranata.

Atas hal itu, pihaknya sudah meminta kepada Dinas Pertanian dan Peternakan, untuk segera mengeksekusi angggaran tersebut. Dan selanjutnya kepada masyarakat, apabila memiliki lahan lebih dan cocok untuk ditanamkan singkong sesuai dengan varietas yang dibutuhkan, Pemda siap memfasilitasi, dan tentunya nanti ada regulasi khusus dari perusahaan. (nu-01).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *