Slogan “Beriuk Meriri” RSUD Praya Terus Berbenah, Mamang: Mohon Pengertian Masyarakat

LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Slogan “Beriuk Meriri” Terus digaungkan pihak Management RSUD Praya Lombok Tengah (Loteng), guna memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

Kendati demikian, rumah sakit plat merah ini selalu mendapatkan cibiran dan kritikan dari masyarakat, namun itu tidak menyurutkan niat pihak Management RSUD, menjalankan slogan “Beriuk Meriri”.

Atas hal itu, Direktur RSUD Praya dr. Mamang Bagiansyah mengatakan, pihaknya mengapresiasi kritik saran dari masyarakat. Bagi Mamang kritik saran yang konstruktif menjadi cambuk untuk perbaikan pelayanan lebih baik lagi.

“Bersama seluruh civitas RSUD, slogan RSUD Praya “Beriuk Meriri”, masih melekat, sehingga kami tiada henti terus berusaha maksimal mungkin memberikan perubahan sedikit demi sedikit, di tengah usaha ini, kami tak pungkiri banyak menerima kritikan, termasuk saran juga ada, baik kritikan dan saran yang membangun, mewakili civitas RSUD Praya ucapkan banyak terima kasih, atas atensi, atas koreksi, kritik saran masyarakat pengguna layanan di RSUD Praya” kata Mamang melalu WhatsApp kemarin.

Melakukan perbaikan lanjut dr Mamang, seperti pelayanan, baik medis maupun non medis, dan sampai saat ini pihaknya akui masih banyak kekurangan. Untuk diketahui kata Mamang sebagai bagian dari upaya perbaikan tersebut, per 26 Juli 2024 pihaknya mulai mengimplementasikan modul SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) yang baru. Yaitu dalam tahap pertama ini adalah modul Rekam Medik Elektronik (RME).

Dengan RME ini, disamping perintah Undang-Undang, akan terwujud proses pelayanan yang sangat efisien. Mulai sejak pendaftaran online, hingga layanan resep obat elektronik.

“Jadi tidak perlu lagi ada cetak berkas rekam medik, tidak perlu lagi cetak berkas billing pasien, tidak perlu lagi cetak buku resep, dan sebagainya. Juga akan ada efisiensi sumber daya manusia: tidak perlu lagi tenaga untuk antar-antar berkas rekam medik, tidak perlu lagi ruang besar untuk nyimpan berkas,” ujarnya.

Setelah mendaftar (check in), pasien tinggal duduk manis langsung di poli tujuan masing-masing. Sesuai jadwal, dokter spesialis datang periksa, rekam medis pasien sudah berurutan di komputer, dokter isi semua data di sistem, termasuk untuk memesan pemeriksaan penunjang seperti laboratorium dan radiologi cukup dari komputer. Hingga pelayanan resep, juga akan beralih ke sistem elektronik/digital.

Hanya saja kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam ini, dalam masa transisi ini, ketika semua masih harus membiasakan diri mengantri di dalam sistem tersebut. Kemudian jaringan internet cepat yang juga sedang dipasang, maka pasti akan ada renjatan-renjatan proses pelayanan. Sekali lagi karena saat ini masih fase transisi.

“Untuk antisipasi hal ini, kami telah mencetak banner pengumuman permakluman kepada pasien dan keluarga, ada juga flyer elektronik, pun setiap hari ada tim PKRS yang mensosialisasikan situasi ini kepada pengunjung di unit-unit pelayanan” jelasnya

Sebagai salah satu instansi pelayanan publik, Mamang berkeyakinan tidak akan mampu memuaskan semuanya. Karena hanya Allah SWT pemilik kesempurnaan itu. “Yang dapat kami janjikan adalah upaya tiada henti untuk terus berbenah, “Beriuk Meriri (Benahi bersama sama)” sambungnya

Ia berharap, masyarakat Loteng semakin dewasa dalam menyampaikan kritik saran, perubahan menuju kebaikan juga membutuhkan proses, waktu, energi, biaya, dan tentu saja kesabaran semua.pihak. “ Semoga layanan publik di Loteng ke depan semakin maju,” harapnya.  (nu-01).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *