Lombok Tengah (ntbupdate.com) – Lulusan Pondok Pesantren (Ponpes) asal Kampung Mispalah Kelurahan Prapen Kecamatan Praya Lombok Tengah (Loteng), tidak menyurutkan niatnya sukses di luar keahliannya.
Kendati alumni Ponpes, namun berkat ketekunan dan semangat ingin sukses, akhirnya terpilih jadi Duta Besar Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia (RI).
Alumnus Ponpes tersebut atas nama Muhammad Azwar Fuadi, menjadi Duta Kementan RI, karena sukses melakukan inovasi baru dalam pertanian tanpa zat kimia. Mulai dari hulu sampai hilir dengan konsep pertanian yang sudah dilakukan.
Konsep tersebut sudah dinikmati oleh masyarakat dan hasil pertanian masyarakat melimpah dan biaya murah meriah, artinya terjangkau untuk masyarakat bawah.
“Sudah lama saya coba merintis konsep pertanian ini, saya mulai kembangkan dikalangan keluarga, dan alhamdulillah ternyata konsep tersebut telah membuat masyarakat sumringah bahagia, tanpa butuh biaya besar, masyarakat sukses mendapatkan hasil pertanian melimpah,” tutur M. Azwar Puaddi Pemuda Milenial asal Kampung Mispalah, Selasa (24/9).
Beberapa konsep yang sudah dilakukan tersebut, pihaknya telah membuat pupuk Teknologi yang dinamakan PAKET BIO AZ-WAR TECHNOLOGY.
“PAKET BIO AZ-WAR TECHNOLOGY ini, sudah lama saya teliti dan malah hampir 10 tahun, dan alhamdulillah hasilnya juga menggembirakan,” katanya.
Setelah merasa cukup dan layak di pakai, pada awal mula memulai konsep ini, mengubah konsep masyarakat untuk mengalihkan konsep bertani dengan menggunakan pupuk mengandung zat kimia, sangat sulit.
Namun perlahan lahan, pihaknya ia awali dari diri sendiri, dengan pupuk hasil buatannya, ia coba di lahannya sendiri, dan hasil pertaniannya meningkat. Seiring pergantian musim, alhamdulillah masyarakat di sekitarnya mulai tertarik dan ramai ramai mencoba, PAKET BIO AZ-WAR TECHNOLOGY dan alhamdulillah hasil pertanian mereka melimpah.
“Alhamdulillah di rumah sekarang, bukan hanya masyarakat di sekitar saja yang sudah mencoba, namun di sejumlah agen PAKET BIO AZ-WAR TECHNOLOGY
sudah banyak tersebar dan alhamdulillah masyarakat puas dengan hasil pertaniannya,” tuturnya.
Sukses mengembangkan di Kampung, tiba tiba pihaknya di panggil oleh kementan RI. Di sejumlah Provinsi di Indonesia, pupuk PAKET BIO AZ-WAR TECHNOLOGY dijadikan bahan pupuk olahan pertanian dan alhamdulillah hasilnya juga tidak mengecewakan, persis sama hasil ketika dicoba di kampung halaman dengan di sejumlah provinsi.
“Kepercayaan ini saya coba memanfaatkan, dan alhamdulillah di sejumlah titik uji coba, hasil PAKET BIO AZ-WAR TECHNOLOGY, sama ketika melakukan percobaan di kampung halaman di Mispalah Praya,” ungkapnya.
Setelah itu lanjut Duta pertanian ini, di setiap ada program pertanian baik di tingkat ASEAN pihaknya selalu di utus termasuk ke Korea, Jepang dan beberapa negara di kawasan Asia.
“Di istana Negara saya juga pernah di undang Bapak Presiden mewakili Milenial Indonesia dan menerima Penghargaan dari FAO. Termasuk di sejumlah negara seperti Korea, Jepang dan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara PAKET BIO AZ-WAR TECHNOLOGY, sempat di teliti dan lulus uji dan malah di beberapa negera tersebut, sudah dipakai,” paparnya.
Sukses mengembangkan PAKET BIO AZ-WAR TECHNOLOGY, tahun 2013, pihaknya dipercaya sebagai pengurus pusat Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) bidang kerjasama itu, melanjutkan kiprahnya di level off road nasional pada 2021.
“Pertama turun di kejuaraan nasional off-road pada 2021, tapi mulai intens dan ngga pernah absen sejak 2022 hingga sekarang,” ujar Azwar.
Saat ini, off-road yang lahir dan besar di Lombok, Nusa Tenggara Barat itu tergabung di tim besar Galena, bersama Krisna Didit, Joko Permana, Dokter Jack serta Aziz Yurianto.
Kurang dari 3 tahun pertarungan di tingkat nasional, baik di Kejurnas IMI maupun IOF (Kejuaraan Nasional), segenggam prestasi mampu diraih pengusaha benih, pupuk dan pestisida organik yang diberi label Bio Az-War Technology itu.
Adapun kejuaraan yang pernah diikutinya, diantaranya juara 3 di Ciamis pada tahun 2021, kemudian 10 besar nasional Kejurnas IMI pada tahun 2022, juara 3 JB Pro Blitar pada tahun 2023.
Dan yang masih hangat adalah peringkat ke- 5 kelas G3 pada kejurnas off road yang diselenggarakan di Sukabumi, baru-baru ini.
“Kelas G3 sangat ketat persaingannya, offroader- offroader yang ada di kelas G3 berat semua dan senior-senior saya. Ada Mas Aziz Yurianto, Raihan 365, Doddy Raharjo, Hafidz Rizali dan masih banyak lagi yang tak kalah hebat,” terang Azwar.
“Semoga tahun ini bisa 3 besar nasional untuk IMI dan IOF,” harap Azwar. (nu-01)