Mengenal Lebih Dekat Dengan dr. Mamang Bagiansah SpPD, Direktur RSUD Praya Lombok Tengah

Cerdas, Hanya Butuh 96 Jam dr. Mamang Bagiansah SpPD Sukses Nahkodai Dua Pimpinan Tertinggi di Lombok Tengah

Setelah beberapa pekan di jabat plt, kini jabatan direktur RSUD Praya sudah terisi dengan telah dilantiknya dr. Mamang Bagiansah SpPD sebagai direktur baru. Ada catatan khusus yang jarang orang mampu mengukirnya, unik tapi nyata seperti prestasi yang diukir sang dokter spesialis penyakit dalam ini, lalu apa saja itu ?

Berikut paparan ntbupdate.com

SAPARUDDIN
LOMBOK TENGAH

MENARIK, ada beberapa catatan menarik dan unik yang jarang orang bisa ukir, seperti yang di ukir direktur baru di RSUD Praya, yakni dr Mamang Bagiansah SpPD, tadi malam resmi dilantik oleh Bupati Lombok Tengah HL. Pathul Bahri.

Hanya orang orang yang cerdas, amanah dan bertanggungjawab yang dinilai mampu mengukir prestasi tersebut, seperti yang di alami oleh dr Mamang Bagiansah SpPD, direktur RSUD Praya.

Pasalnya, dalam jangka waktu 96 jam, sang dokter spesialis penyakit dalam ini sukses mengantongi tiket sebagai pimpinan atau menahkodai dua pimpinan tertinggi dalam dua lembaga sekaligus.

Masing-masing tanggal 30 Oktober 2022, sukses terpilih sebagai ketua Ikatan Dokter Indonesia cabang Lombok Tengah Periode 2023 2025 jilid dua. Selanjutnya tanggal 3 November 2022, di percaya oleh Bupati dan wakil Bupati Lombok Tengah, sebagai direktur RSUD Praya.

Dengan tenggat waktu yang begitu singkat, menahkodai dua institusi, tentunya itu bukan sebuah hal yang kebetulan atau sudah di setting agar menjadi catatan sejarah, namun itu berjalan seperti air yang mengalir sendiri.

Dua jabatan tersebut, pertama ketua IDI Lombok Tengah dan direktur RSUD Praya Lombok Tengah. Menjadi ketua IDI Lombok Tengah dr Mamang Bagiansah SpPD, di pilih secara Demokrasi, sedangkan di angkat sebagai direktur RSUD Praya, tentunya pimpinan tertinggi di Lombok Tengah, menilai dr Mamang Bagiansah SpPD, punya kemampuan, kecerdasan, amanah, berpengalaman dan bertanggung jawab serta mampu mengubah tatanan RSUD Praya lebih baik.

“Alhamdulilah, 30 Oktober 2022 lalu, saya masih dipercaya dan di pilih kembali oleh anggota menahkodai organisasi kedokteran dan tanggal 3 November, alhamdulilah di percaya oleh bapak Bupati dan Wakil Bupati sebagai direktur RSUD Praya,” kata direktur muda RSUD Praya dr Mamang Bagiansah SpPD, Jum’at (4/11).

Menahkodai dua institusi sekaligus tentunya itu cukup berat, namun pihaknya haqqul yakin, Allah tidak akan memberikan beban kepada hambanya di luar kemampuannya. “Sebagai umat islam yang beriman, saya sangat yakin dengan ajaran islam, artinya Allah tidak akan memberikan beban kepada hambanya di luar kemampuannya dan insyaallah, menjadi ketua IDI dan direktur RSUD Praya, dua amanah ini akan ia emban dan besarkan menjadi lebih baik,” janjinya.

Dokter kelahiran 1982 di Desa Kawo Kecamatan Pujut Lombok Tengah ini menambahkan, menahkodai dua institusi ini, khususnya RSUD Praya tentunya pihaknya tidak akan mampu emban tanpa kerjasama dengan seluruh lapisan dan elemen yang ada, terutama di internal rumah sakit. Oleh karena itu, pihaknya berharap sumbangsih saran, kritikan yang membangun dan yang lainnya amat diharapkan, guna menjadikan rumah sakit kebahagiaan masyarakat Lombok Tengah ini, ke depan lebih baik.

“Rumah sakit ini adalah milik kita semua, oleh karenanya saya sangat berharap kita sama sama jaga milik kita ini agar lebih baik ke depan,” harapnya.

Diakuinya, selama bertugas di RSUD Praya, ada beberapa catatan yang harus ia lakukan guna mencapai tingkat efektivitas efisiensi operasional serta tujuan.

“Sebagai karyawan di RSUD Praya, pastinya sudah tahu apa yang menjadi kebutuhan rumah sakit, sehingga saya akan mencoba untuk memberikan pengabdian lebih,”ungkapnya.

Dikatakan, Re-branding RSUD Praya, sedikit tidak sudah ia tahu apa yang akan dilakukan agar RSUD Praya lebih nyaman seolah rumah kedua, baik oleh pasien (eksternal), maupun bagi pegawai (internal).

“Kan saya bertugas di BLUD RSUD Praya cukup lama, iaaa pastinya saya sudah tau apa kebutuhan RSUD Praya agar lebih baik,” Ujarnya.

Adapun Langkah-langkah re-branding, yang sudah ia catat, harus berjalan secara masif, integratif mencakup semua lini. RSUD Praya harus segera melakukan inovasi baru.

Adapun langkah tersebut, pertama berupaya sekuat tenaga meningkatkan efektivitas pusat-pusat revenue dan efisiensi pelayanan.

Ke dua, Awak kapal kita banyak jumlahnya, dan pinter-pinter serta tangguh-tangguh. Tapi karena terlalu lama terombang-ambing di tengah laut, tujuannya menjadi tidak jelas, akhirnya lelah juga. Atas hal itu, membutuhkan nakhoda yang mengerti cara membaca dan menggunakan kompas, tujuan kapal mau kemana jadi jelas, langkah-langkah yang diperlukan untuk sampai di sana menjadi jelas.

Ke tiga, Nakhoda harus mampu menggugah semangat para awak kapal, menjadikan semua bergairah kembali. Kalau semua sudah kompak, ombak setinggi apapun insyaAllah mudah dilewati. Oleh karenanya RSUD Praya, perlu dibuat kegiatan-kegiatan yang menumbuhkan semangat dan gairah kekompakan rasa memiliki, bahwa RS bukan hanya tentang tempat bekerja mencari rejeki dalam bentuk uang, tapi menjadi ladang amal yang membuahkan pahala berlipat ganda.

“Menebar kebaikan tentunya tidak hanya di internal namun di eksternal juga kita lakukan, itung itung itu bagian dari ladang pahala,” Terang dokter berparas kiyai ini.

Selanjutnya, mengenai teknis, RSUD Praya harus kuatkan tim casemix-nya, kembangkan layanan unggulan seperti layanan dialisis, layanan jantung terpadu, layanan stroke, layanan kemoterapi, dan sebagainya. BLUD
RSUD Praya harus punya tim IT yang hebat untuk segera mengubah sumber daya berupa kertas menjadi paperless, kemudian tim Humas dan Pemasaran yang kreatif mengemas RSUD Praya menjadi ibarat laguna indah yang menarik bagi masyarakat Lombok Tengah.

“Kita akan Upayakan RSUD Praya harus menjadi tuan rumah di negerinya sendiri, pengembangan layanan kesehatan berdimensi kepariwisataan dan olahraga di Lombok Tengah,” Tegasnya.

Pemilik klinik angkasa Parma ini menambahkan, RSUD Praya harus punya tim perencanaan dan keuangan yang hebat, agar segera dapat berdikari di atas rancangan bisnisnya, harus segera mampu melepas ketergantungannya pada APBD.

RSUD Praya harus menjadi sahabat bagi semua elemen pelayan kesehatan, harus berjejaring dengan puskesmas, dengan klinik, dengan RS Swasta, dengan RS Pemerintah baik di Lombok Tengah, maupun di luar Lombok Tengah. Pun dengan organ-organ lain di luar kesehatan.
RSUD Praya harus bersih, harus nyaman, maka merubah perilaku masyarakat pengguna RS juga mutlak diupayakan.

Pada akhirnya, siapapun nahkodanya, maka bersama sama dengan seluruh awak kapal, harus mampu berdialog dengan pemilik kapal ini, mengajak pemilik untuk berada dalam frame atau visi yang sama. “72 tahun sudah RSUD Praya ini berdiri, sudah seharusnya dapat setara dan lebih hebat dari RS RS yang lain,” yakinnya. “Yang jelas semua apa yang saya ucapkan, itu butuh kebersamaan kekompakan menuju rumah sakit kebanggaan kita ini lebih baik, sesuai misi visi Bupati dan Bupati menjadikan Lombok Tengah Jaya,” Sambungnya sembari menutup pembicaraan. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *