LOMBOK TENGAH (ntbupdate.com)- Minimnya pasokan darah di Lombok Tengah (Loteng), membuat management RSUD Praya terpanggil.
Kamis (15/12), pihak RSUD dalam hal ini bidang Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS), bersama Unit Transfusi Darah (UTD) Dinas Kesehatan Loteng sepakat membuat MoU dengan bertajuk “Setetes Darah Untuk Kemanusiaan”.
Direktur RSUD Praya dr Mamang Bagiansah SpPD mengatakan, darah merupakan salah satu kebutuhan wajib yang tidak bisa pisahkan dalam diri manusia, terutama bagi pasien yang membutuhkan asupan tambahan darah dalam tubuh manusia, untuk kesehatan.
Besarnya manfaat darah tersebut untuk kesehatan terutama bagi pasien, sehingga hal ini membuat dirinya terpanggil untuk mencarikan solusi, ditengah kekurangan pasokan darah, agar ketika darah dibutuhkan pasien, langsung bisa dipenuhi.
“Kita sama sama maklumi, kebutuhan darah bagi pasien yang membutuhkan sangat penting untuk kesehatan, sedangkan di sisi lain pasokan darah sangat minim, besarnya manfaat dan minimnya pasokan darah tersebut, membuat kami terpanggil dan kami dari pihak RSUD langsung membuat MoU dengan pihak UTD Dinas Kesehatan,” kata dr spesialis penyakit dalam ini.
Untuk memperlancar MoU tersebut, pihaknya telah menunjuk bidang PKRS selaku bidang yang langsung menghandlnya, agar program ini berjalan lancar, rutin dan kontinyu.
“Saya teringat dengan ajaran agama yang menyebutkan, menyerahkan masalah kepada ahlinya, maka pasti akan lancar dan sebaliknya, atas hal itu, kami dari pihak RSUD langsung menyerahkan program donor darah ini ke bidang PKRS,” terangnya.
Sedangkan untuk PKRS itu sendiri lanjutnya, adalah unit berbentuk instalasi di dalam tubuh RSUD Praya yang bergerak di bidang program donor darah.
Selanjutnya, para pengunjung RSUD atau masyarakat pihaknya berharap, tergerak hatinya secara mandiri dan sukarela menjadi pendonor-pendonor darah secara rutin, demi keselamatan sesama.
Sementara itu dr. Yudha Permana, SpDV selaku Penanggung jawab Instalasi PKRS RSUD Praya mengatakan, adapun sasaran kegiatan ini menyasar staf rumah sakit baik managemen atau tenaga kesehatan di tingkat pelayanan, selain itu juga kepada para pembesuk pasien, keluarga pasien, dan masyarakat secara umum.
“Insyaallah, karena ini program baru, Kami berikhtiar akan menyelenggarakan kegiatan baik ini dua pekan sekali secara konsisten,” katanya.
Program perdana ini lanjutnya, alhamdulillah ada 22 kantong darah yang terkumpul, diantaranya berasal dari karyawan setempat, dua pendonor yang berasal dari keluarga pasien rawat inap dan dua pendonor dari pembesuk yang berkunjung ke rumah sakit.
“Di program perdana, ada 22 pendonor dan baginya ini awal yang baik untuk kedepannya, kami yakin ke depan akan semakin banyak dan meningkat sampai tercapai target di atas 50 pendonor,” yakinnya.
Ditanya, kenapa dilaksanakan di ruang pameran dan biblioterapi ?”
dr Yudha mengatakan, PKRS juga mengelola sebuah ruangan yang disebut ruang pameran dan biblioterapi, di ruangan tersebut tersedia perpustakaan mini yang menyediakan buku-buku bacaan yang bisa dimanfaatkan pengunjung datang dan membaca atau meminjam buku, selain buku tersedia leaflet leaflet kesehatan dan TV Promosi kesehatan yang bisa dinikmati para pengunjung rumah sakit.
Tersedia juga aneka jajanan pasar untuk disuguhkan secara gratis kepada pengunjung dan pendonor. “Di ruangan
biblioterapi lebih nyaman dan kami juga telah menyedikan beberapa kebutuhan, termasuk jika para pendonor mau baca buku, di ruangan ini juga sudah disediakan buku buku bacaan, guna menambah refrensi hidup,” ungkapnya.
Ke depannya lanjut dr spesialis kulit ini, di ruang pameran dan biblioterapi ini, juga direncanakan akan dikembangkan menjadi ruang pusat edukasi dan informasi rumah sakit umum Kota Praya.
Yang menampilkan maket Rumah sakit, dokumentasi layanan unggulan, informasi seluruh area rumah sakit, dan edukasi terpadu. (nu-01)